Anggota DPR RI Rachmat Hidayat Beri Bantuan Modal PENA ke Warga Sakra Lombok Timur
Presiden Joko Widodo melalui Kemensos RI menyalurkan bantuan tunai untuk program PENA sebesar Rp5 juta untuk masing-masing pedagang kecil
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Anggota DPR RI Dapil Lombok dari PDI Perjuangan, Rachmat Hidayat menyalurkan bantuan bantuan Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) kepada puluhan pedagang kecil di Lombok Timur.
Bantuan PENA tersebut bersumber dari aspirasi dan wasilah Rachmat Hidayat sebagai Anggota DPR RI komisi VIII yang bermitra dengan Kementerian Sosial (Kemensos).
Bantuan tunai tersebut sebagai modal usaha pedagang kecil dan bakulan untuk memperkuat pondasi usaha mereka agar dapat berkembang maju.
Presiden Joko Widodo melalui Kemensos RI menyalurkan bantuan tunai untuk program PENA sebesar Rp5 juta untuk masing-masing pedagang kecil.
Penyerahan bantuan melalui Kantor Pos Unit Desa Sakra dengan terlebih dahulu melalui proses rekrutmen calon penerima bantuan dan dilakukan assesment petugas PKH sekaligus melakukan pendampingan dan monitoring terhadap penggunaan dana PENA agar tepat sasaran.
Baca juga: Anggota DPR Rachmat Hidayat Ingatkan Pj Gubernur NTB Segera Perbaiki Birokrasi dan Keuangan Daerah
mengatakan sudah menjadi tugasnya sebagai perwakilan rakyat untuk mengusulkan bantuan dari pemerintah agar diturunkan ke masyarakat yang membutuhkan.
“Tugas saya hanya mengusulkan dan mengawasi. Jadi saya sudah usulan, tidak apa-apa saya jadi pengemis demi rakyat. Ada proposal juga sudah masuk di Kemensos insya Allah juga segera terealisasi,” kata Rachmat, Sabtu (7/10/2023).
Ketua DPD PDIP NTB ini mengatakan kepedulian dia kepada masyarakat di Lombok Timur, selain karena dia adalah wakil rakyat Dapil Lombok, juga karena Rachmat lahir dan besar di Lombok Timur, dan bahkan bersekolah di Sakra.
“Saya lahir di Lombok Timur, besar di Lombok Timur, sekolah juga di Sakra sini SMP dulu. Saya tahu semua ini,” kata dia.
Dia mengingatkan warga penerima bantuan untuk benar-benar memanfaatkan bantuan tersebut untuk menjadi modal berbisnis.
Baca juga: Figur Rachmat Hidayat: Politisi Lintas Zaman dan Kalangan, Orang Jenggo-nya Megawati Soekarnoputri
“Mudah-mudahan cita-cita kita insya Allah tercapai. Nanti bantuan lain akan saya ngomong sama menterinya. Kebetulan menterinya adalah teman saya,” kata Rachmat.
Penerima bantuan PENA asal Desa Kabar, Sukmawati yang bekerja sebagai penjahit itu mengucapkan terimakasih kepada Presiden Jokowi, Menteri Sosial dan Rachmat Hidayat yang telah memberi dan menyalurkan program bantuan PENA.
“Saya sujud syukur atas cairnya bantuan PENA untuk menambah modal usaha guna beli mesin jahit baru. Meskipun demikian saya akan tetap berkonsultasi dan didampingi petugas PKH,” katanya.
Penerima bantuan lainnya, Sarman asal Peresak mengaku sangat bahagia mendapatkan bantuan PENA tersebut. Dia akan menggunakan modal tersebut pada usaha kerajinan tebolak (tudung saji).
“Saya sangat bersyukur atas bantuan ini. Insya Allah dana bantuan ini akan saya gunakan untuk memperbesar volume kerajinan tebolak sehingga keuntungan bisa bertambah. Terikakasih banyak Pak Rachmat yang telah membantu menyalurkan bantuan ini,” katanya.
Kemiskinan di Lombok Timur
Sekda Lombok Timur, Hj Miftahul Wasli menyampaikan kondisi Lombok Timur yang merupakan kabupaten terluas di NTB dengan jumlah penduduk terpadat di NTB menjadikan isu kemiskinan sering menjadi pembahasan dan menjadi masalah dari periode ke periode.
“Karena wilayah kita di Lombok Timur ini wilayah terluas di NTB dengan penduduk terbanyak sekitar 1,3 juta, sehingga persoalan kemiskinan dari periode pimpinan ke periode pimpinan lain isu kemiskinan menjadi sesuatu yang muncul di permukaan,” katanya.
Dia menjelaskan tahun terakhir ini angka kemiskinan di Lombok Timur mulai menurun. Pada 2018 sekitar 17 persen namun pada 2023 menurun menjadi 15,24 persen.
Baca juga: Canda Ganjar Pranowo di Momen Penunjukkan Capres PDIP, Sebut Rambut Putih dan Rachmat Hidayat
“Namun demikian penurunan itu rasanya melambat, karena dengan 15,24 persen kita di lingkup NTB berada pada angka di atas rata-rata provinsi, sehingga butuh kerja keras semua pihak bagaimana ke depannya mampu menurunkan angka kemiskinan,” ujarnya.
Wasli menjelaskan dari 1,3 juta penduduk Lombok Timur, ada sebanyak 971.337 jiwa atau 377,522 kepala keluarga (KK) terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Lombok Timur dan masih sekitar 123 ribu jiwa data administrasi dan kependudukan (Adminduk) yang perlu diperbaiki.
“Sengaja saya sampaikan ini supaya dari pusat juga maklum dengan kondisi kita sehingga ada perhatian lebih nanti untuk menurunkan program di Lombok Timur,” katanya.
Kepala Dinas Sosial Lombok Timur, H. Suroto mengatakan program PENA merupakan salah satu program bantuan dari banyaknya program bantuan yang diturunkan pemerintah pusat.
Suroto mengatakan banyak sekali program pusat yang turun ke Lombok Timur baik untuk warga miskin maupun disabilitas.
“Ada yang dapat beras lewat Bulog, ada Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP). Alhamdulillah berkat bantuan ayahanda (Rachmat Hidayat) kita tahun ini dapat kuota tambahan kemarin,” ujarnya.
Dia berharap program tersebut dapat dimanfaatkan oleh penerima sebaik mungkin dan tidak digunakan untuk hal-hal lain yang tidak produktif.
(*)
Sumbawa Usulkan 150 Rumah Sejahtera Terpadu dan 9 Kampung Siaga Bencana ke Kemensos RI |
![]() |
---|
PIP Tahap 2 Cair Juli 2025, Cek Nama Penerima di PIP Kemendikdasmen |
![]() |
---|
Tambahan Bansos Rp200 Ribu Cair Periode Juni-Juli 2025, Cek Penerima di Cek Bansos |
![]() |
---|
DPP PDI Perjuangan Dirikan Dapur Umum dan Salurkan Ribuan Bantuan untuk Korban Banjir Mataram |
![]() |
---|
Kemensos Evaluasi Penerima Manfaat Buntut 571 Ribu Rekening Bansos Dipakai untuk Judi Online |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.