Asap Membumbung Tinggi Saat Simulasi Ledakan Bom dan Kecelakaan Pesawat di Bandara Lombok

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Asap pekat membumbung tinggi saat Angkasa Pura 1 Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid ( BIZAM) menggelar simulasi penanganan keadaan darurat (PKD) pada hari Kamis (14/9/2023).

Sebanyak 532 orang personel dari berbagai unsur dilibatkan untuk menangani secara cepat setiap kejadian di Bandara Lombok terutama memberi pertolongan pertama kepada para korban.

Baca juga: Bandara Lombok Bakal Gelar Simulasi Penanganan Kecelakaan Pesawat Terbang yang Diikuti 532 Personel

Berdasarkan pantauan TribunLombok.com, dalam simulasi penanganan bom, terjadi ledakan hebat di dalam area Bandara Lombok. Asap membumbung tinggi ke angkasa menandakan besarnya gelombang ledakan.

Seluruh personel langsung sigap dan bergerak mengatasi keadaan tersebut.

General Manager Bandara Lombok, Rahmat Adil Indrawan mengatakan simulasi penanganan keadaan darurat (PKD) hari ini merupakan yang ke-112.

Tujuannya mengecek dan memastikan bahwa alur koordinasi penanganan dilakukan sesuai dengan dokumen.

"Dalam kegiatan ini dilakukan tiga jenis latihan, yakni simulasi kecelakaan pesawat terbang (aircraft accident exercise), simulasi penanganan bom dan ancaman keamanan penerbangan (airport security exercise), serta simulasi penanganan kebakaran gedung (fire building exercise)," jelas Rahmat Adil.

Kegiatan ini melibatkan sedikitnya 532 orang personel dari internal PT Angkasa Pura I, TNI AU Lanud ZAM, Polda NTB, Kodim 1620/Lombok Tengah, Polres Lombok Tengah, Polsubsektor Bandara, Perum LPPNPI Cabang Lombok, maskapai, dan Basarnas NTB.

Terdapat pula Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Lombok Tengah, KKP Kelas II Mataram, PMI Lombok Tengah, Dinas Kesehatan Lombok Tengah, RSUD Praya, serta puskesmas di sekitar Bandara Lombok.

Rahmat Adil memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh instansi dan komunitas Bandara Lombok yang turut berpartisipasi dan mendukung penuh seluruh rangkaian kegiatan PKD ini.

"Diharapkan kegiatan ini semakin mempertajam alur koordinasi dan komunikasi seluruh stakeholder di Bandara Lombok, tidak hanya dalam kondisi normal namun juga saat keadaan darurat yang dapat terjadi di mana saja dan kapan saja," pungkas Rahmat Adil. (*)