Link Baca Online Manga Boruto Two Blue Vortex Chapter 2 Bahasa Indonesia: Pertarungan di Konoha

Ia hanya tidak ingin terkekang lagi, membuat Mitsuki kebingungan karena menurutnya Kawaki harusnya menghargai perhatian, kasih sayang, dan empatinya.

Mitsuki mengira Boruto akan mengejar Kawaki sekarang, jadi itu memang datang dari tempat yang bagus.

Tapi sekali lagi, Mitsuki belum begitu dewasa, dia juga tidak punya siapa pun yang bisa membimbing atau menasihatinya tentang perasaannya dan cara meredamnya.

Orochimaru, bagaimanapun juga, adalah orang yang mengkloningnya dari DNAnya sendiri, tapi dia menebus dirinya sendiri di laboratorium di luar Konoha.

Akibatnya, Mitsuki tidak tahu bagaimana memproses rasa sukanya ini, yang semakin memuncak karena dia merasa hampir kehilangan sahabatnya, seseorang yang dia anggap sebagai belahan jiwanya.

Ini membangkitkan kisah cinta yang menarik, membuat para penggemar berharap beberapa panel mengenai cinta sejati ini akan dijelaskan lebih lanjut.

Sekarang, sebagian fandom bertanya-tanya, bahkan sebelum drama Boruto-Mitsuki, apakah Kawaki itu aneh. Itu kembali ke masa lalu Sasuke, di mana para penggemar mengira dia dan Naruto memiliki cinta yang aneh.

Hal itu tidak pernah terwujud, namun beberapa orang berpikir mungkin di era kreatif baru, Masashi Kishimoto (pencipta) akan lebih liberal dan progresif.

Mengingat bakat, gaya, dan cara Kawaki — seperti Sasuke — mengusir para wanita, rasanya dia adalah kanvas yang dapat digunakan untuk menciptakan karakter yang aneh.

Tidak diragukan lagi, hal ini akan menambah keberagaman, kesetaraan, dan visibilitas pada cerita.

Masalahnya, ini bukanlah permintaan yang dangkal atau memaksakan sesuatu demi gaya — ini akan menjadi sebuah hal yang substansial, mengingat latar belakang Kawaki.

Dia dibeli oleh Jigen, dijadikan budak anak-anak, dianiaya, dan diubah menjadi senjata.

Baca juga: Spoiler Link Baca Online Manga Boruto Two Blue Vortex Chapter 1 Bahasa Indonesia: Konoha Diserang!

Karena itu, dia bergumul dengan gagasan tentang keluarga dan identitas. Itu sebabnya dia sangat ingin tidak mematuhi Naruto, membunuh Boruto, dan melindungi Konoha demi kebaikan yang lebih besar.

Ini menunjukkan disforia emosional yang dia alami dan keterasingan di dalam dirinya.

Kawaki tidak pernah merasa cocok di mana pun, atau dengan siapa pun.