Harga Sewa Sirkuit Mandalika Mulai Rp125 Juta, Bisa Jajal Lintasan Seharian

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Sirkuit Mandalika sudah menjadi kiblat otomotif Indonesia.

Motivasi mengunjungi sirkuit dengan panjang 4,31 kilometer di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah ini tak hanya wisata, namun juga bisa turun langsung menjajal aspal.

Sirkuit Mandalika bukan hanya dipakai World Superbike (WSBK) maupun MotoGP, namun juga bisa untuk senang-senang.

Lalau berapa harga sewa Sirkuit Mandalika?

Baca juga: Balapan ARRC di Sirkuit Mandalika Diramaikan Artis Ibu Kota, Harga Tiket Lebih Murah dari MotoGP

Direktur Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengatakan, kalangan manapun bisa menyewa sirkuit ini untuk berbagai keperluan, bukan hanya untuk balap motor saja.

"Untuk balap mobil atau fun run juga bisa digelar di sirkuit ini, atau mungkin sekadar track day bersama teman-teman komunitas," beber Priandhi.

Pihaknya mematok biaya harga sewa Sirkuit Mandalika Rp 125 juta pada hari biasa dan Rp 150 juta pada akhir pekan.

Harga tersebut berlaku untuk komunitas, tanpa membawa sponsor atau merek tertentu.

Priandhi mengungkap tarif Rp 125 juta itu termasuk fasilitas 15 marshal, satu petugas medis, satu ambulans, satu dokter dengan dua perawat hingga timing system.

Priandhi mengungkapkan, akan ada juga marshal yang berjaga di Pit In dan Pit Out.

Adapun kapasitas maksimumnya bisa sampai 50 motor.

"Kenapa maksimum 50 motor, karena saya lepasin satu per satu, dengan 50 itu satu orang satu kali sesi bisa enam lap, sehari dia bisa empat kali. Jadi, empat kali enam lap, puas ya," ujarnya.

Priandhi menambahkan, jika ada pihak yang membawa logo merek tertentu atau dari pihak Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), MGPA memasang harga Rp 225 juta pada hari biasa dan Rp 250 juta pada akhir pekan.

"Itu seharian, dari pagi sampai sore, dari jam 09.30 WITA sampai jam 17.00 WITA," ujar Priandhi

Priandhi menambahkan, pada pukul 17.00 waktu setempat, trek akan ditutup.

Namun, penyewa masih diizinkan untuk berfoto-foto di trek.

(*)