Berita Lombok Tengah

Sosok TGH Abussulhi Khairi Almisbah, Ulama Muda yang Konsen Bina Anak Terlantar di KEK Mandalika

TGH Lalu Abussulhi menyebut, potensi anak-anak di Mandalika harus terus digali dan dikembangkan agar mereka bisa berdikari

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
TGH Abussulhi Khairi Almisbah. TGH Lalu Abussulhi menyebut, potensi anak-anak di Mandalika harus terus digali dan dikembangkan agar mereka bisa berdikari. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ijtihad Al Ma'arif Nahdlatul Ulama Lenser Kuta Mandalika TGH Lalu Abussulhi Khair Al Misbah menjadi pusat perhatian berkat kegiatannya dalam isu perlindungan anak.

Ulama muda di Mandalika ini konsen memperhatikan nasib anak terlantar di Desa Kuta Mandalika, Lombok Tengah.

Pria lulusan Universitas di Yaman ini menilai guru pondok pesantren punya peran kunci dalam pembinaan generasi muda.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Desa (LPAD) Kuta Mandalika ini mengungkapkan, kasus paling banyak ditemui di KEK Mandalika adalah pernikahan usia anak.

Baca juga: Penjualan Tiket MotoGP Mandalika 2023 Meningkat, Premium Grandstand A dan B jadi Rebutan

"Perlu membangun kesadaran bersama tidak hanya terhadap anak-anak kita tapi kita sebagai orang tua, tetangga, tokohnya dan lain sebagainya tentu memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga generasi kita agar tidak layu sebelum berkembang," terang TGH Lalu Abussulhi, Senin, (24/7/2023).

TGH Lalu Abussulhi menyebut, potensi anak-anak di Mandalika harus terus digali dan dikembangkan agar mereka bisa berdikari atau berdiri di atas kaki sendiri.

Termasuk mampu mengambil peran strategis di kawasan Mandalika sehingga dia terus mengkampanyekan supaya kasus yang terjadi tidak terulang kembali.

TGH Abussulhi mengungkapkan, anak terlantar yang dibina di pondok pesantren diberikan keterampilan khusus melalui tiga ciri khas Ponpes Al Ma'arif NU Lenser.

Anak-anak santri diwajibkan untuk bisa berbahasa Inggris dan berbahasa Arab lebih-lebih telah berada di KEK Mandalika.

TGH Lalu Abussulhi mengungkapkan, ilmu dasar agama sangat penting agar mereka tidak mudah terkontaminasi, mudah memfilter, dan mudah bergaul dengan batasan tertentu tanpa mengurangi potensi santri yang dimiliki.

"Mereka diharapkan bisa bergaul bisa bergaul tanpa terbawa arus yang negatif. Kalau yang positif terus kita dorong," beber Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Pujut, Lombok Tengah ini.

"Kami mempunyai balai latihan kerja (BLK) yang dipersiapkan untuk mereka. Ketika akan menjadi alumni mereka kemudian diperkuat skill informatika," jelas TGH Lalu Abussulhi.

Ponpes Al Ma'arif Ijtihad NU Lenser bekerjasama dengan hotel berbintang empat di Mandalika yang mengirimkan tutor untuk membimbing dan menjelaskan dunia perhotelan kepada anak-anak pondok pesantren.

Pria kelahiran Lenser, 31 Desember 1989 ini berharap agar anak-anak pondok pesantren bersaing secara sehat mengembangkan kapasitas masing-masing.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved