Jumlah Penduduk Miskin Turun, Catatan BPS Jadi 25,9 Juta Orang pada Bulan Maret 2023
Jumlah tersebut turun 460.000 jiwa jika dibandingkan September 2022 dan turun 260.000 jiwa jika dibandingkan dengan Maret 2022.
Atqo menyampaikan, perkembangan garis kemiskinan merupakan penentu status miskin dari penduduk untuk garis kemiskinan.
Peningkatan garis kemiskinan di wilayah perkotaan lebih tinggi dari wilayah pedesaan.
Adapun garis kemiskinan pada pedesaan tercatat Rp 525.050 per kapita per bulan, naik 2,78 persen dari Rp 513.170 per kapita per bulan pada September 2022.
Garis kemiskinan di perkotaan pada Maret 2023 Rp 569.299 per kapita per bulan, meningkat 3,07 persen dari Rp 552.349 per kapita per bulan pada September 2022.
“Berdasarkan komponen pembentuknya peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan,” tutur Atqo.
Garis kemiskinan makanan tercatat Rp 408.522 per kapita per bulan atau mencapai total garis kemiskinan 74,21 persen.
Sementara itu, garis kemiskinan bukan makanan Rp 141.936 per kapita per bulan atau 25,79 persen.
Peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan.
Pada Maret 2023, komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan, baik di perkotaan maupun di pedesaan, pada umumnya hampir sama.
Beras masih memberi sumbangan terbesar, yakni sebesar 19,35 persen di perkotaan dan 23,73 persen di pedesaan. Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua yakni 12,14 persen di perkotaan dan 11,34 persen di pedesaan).
Komoditas lainnya adalah daging ayam ras 4,53 % di perkotaan dan 2,93 % di pedesaan, telur ayam ras 4,22 persen di perkotaan dan 3,34 persen di pedesaan, mie instan 2,56 persen di perkotaan dan 2,24 persen di pedesaan, gula pasir 1,69 persen di perkotaan dan 2,35 persen di perdesaan, dan seterusnya.
Komoditas bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar, baik pada garis kemiskinan perkotaan dan perdesaan, adalah perumahan 8,81 persen di perkotaan dan 8,38 persen di pedesaan, bensin 3,96 persen di perkotaan dan 3,78 persen di perdesaan, dan listrik 3,10 persen di perkotaan dan 1,78 persen di pedesaan.
Sebagai informasi garis kemiskinan mencerminkan nilai rupiah pengeluaran minimum yang diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya selama sebulan, baik kebutuhan makanan maupun non-makanan.
Garis kemiskinan terdiri dari garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan non-makanan (GKNM).
Garis kemiskinan makanan merupakan nilai pengeluaran minimum untuk kebutuhan makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilokalori per kapita per hari.
Bupati Amar Paparkan Keberhasilan Program KSB Maju di Rakor Prioritas NTB |
![]() |
---|
Gubernur Lalu Iqbal Target NTB Nol Kemiskinan pada Tahun 2029, Simak Tren 15 Tahun Terakhir |
![]() |
---|
Persentase Warga di NTB Punya Rumah Sendiri, Kota Mataram Paling Buncit |
![]() |
---|
Ekonomi NTB Triwulan II Tumbuh 6,56 Persen Dibanding Triwulan I 2025 |
![]() |
---|
Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota di NTB, Wilayah Mana Paling Banyak? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.