Pengakuan Kepala SMKN 1 Sale Rembang Soal Pungli Modus Infak, Kini Sudah Dicopot Ganjar Pranowo

Kepala SMKN 1 Sale Widodo sudah diberhentikan dari jabatannya buntut pungutan infak yang bervariasi antara Rp200 ribu hingga Rp300 ribu

Instagram @ganjar_pranowo
Tangkap layar tanya jawab siswi SMKN 1 Sale Rembang dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kepala SMKN 1 Sale Widodo sudah diberhentikan dari jabatannya buntut pungutan infak yang bervariasi antara Rp200 ribu hingga Rp300 ribu. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Begini gambaran kasus dugaan pungutan liar (Pungli) modus infak di SMKN 1 Sale Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Tanya jawab Ganjar Pranowo dengan seorang siswa membongkar dugaan Pungli di SMKN 1 Sale.

Kini Kepala SMKN 1 Sale Widodo sudah diberhentikan dari jabatannya buntut pungutan yang bervariasi antara Rp200 ribu hingga Rp300 ribu itu.

Widodo sudah mendapat informasi bahwa dirinya telah digantikan oleh Pelaksana Harian (Plh).

"Sore tadi saya mendengar bahwa posisi saya di Sale sudah digantikan oleh Plh," ungkap Widodo, Rabu (12/7/2023), dilansir TribunJateng.com.

"Surat bebas tugas belum datang secara langsung ke saya, cuma saya dikasih tahu bahwa di Sale sudah digantikan sama Plh," tegasnya.

Widodo mengaku infak tersebut merupakan inisiatifnya sendiri dan pihak komite karena di SMKN 1 Sale belum memiliki tempat ibadah.

"SMK Sale dari total 550 siswa kan belum punya sarana tempat ibadah mushala dan itu inisiatif saya dengan komite mengumpulkan wali-wali murid dan kita ceritakan semenjak awal sampai 2022 itu belum punya mushala."

"Jadi saat Shalat Dhuhur dan Ashar itu kita masih dompleng di SMP," urai Widodo, Selasa (11/7/2023) seperti dikutip dari kompas.com via Tribunnews.

Widodo menuturkan setelahnya ia dan pihak komite menawarkan kepada wali murid dan mengaku responsnya bagus.

"Tapi, dengan aturan yang ada 'kan bertentangan, cuma komite sekolah melihat kondisi ril di lapangan, (akhirnya) memberanikan diri," sambung Widodo.

Selain mushala, sarana dan prasarana di SMKN 1 Sale diungkap Widodo cukup kurang.

Widodo mengatakan sekolahnya belum memiliki perpustakaan, bengkel mobil, dan kekurangan ruang kelas.

Ia mengaku sudah mengajukan pengadaan sejumlah sarana dan prasarana sekolah lewat aplikasi TAKOLA.

Namun, hingga kini belum terealisasi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved