Kisah Anggota TNI di Lombok Tengah Serma Sucipto Bangun Yayasan Tahfidz Alquran, Awalnya Warga Heran

Yayasan Tahfidz Darul Musthofa mengelola SMP TQ Darul Musthofa, Rumah Tahfidz Darul Musthofa, dan Majelis Taklim Tarbiyatul Ummah

DOK. PENREM 162/WB
Anggota Korem 162/WB Sersan Mayor Sucipto Munandar bersama santri Rumah Tahfidz Darul Musthofa di Dusun Lempenge, Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah. Yayasan Tahfidz Darul Musthofa mengelola SMP TQ Darul Musthofa, Rumah Tahfidz Darul Musthofa, dan Majelis Taklim Tarbiyatul Ummah. 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Anggota Korem 162/WB Sersan Mayor Sucipto Munandar mendirikan Yayasan Tahfidz Darul Musthofa di Dusun Lempenge, Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah.

Yayasan Tahfidz Darul Musthofa mengelola rumah tahfidz untuk mendidik anak anak untuk menjadi penghafal Alquran dan majelis taklim untuk masyarakat sekitar.

Sucipto mengungkap Yayasan Tahfidz Darul Musthofa kini mengelola Sekolah Menengah Pertama Tahfidzul Quran (SMP TQ) Darul Musthofa, Rumah Tahfidz Darul Musthofa, dan Majelis Taklim Tarbiyatul Ummah.

SMP TQ Darul Musthofa tahun ini secara perdana menerima santri baru.

"Pada Tahun Ajaran 2023/2024 ini, jumlah santri baru 4 orang," urainya, Senin (10/7/2023).

Baca juga: Hafiz Indonesia asal Lombok Timur Raih Gelar Peserta Suara Terbaik MTQ Internasional di Amerika

Saat ini Rumah Tahfidz mendidik 80 santri dengan tenaga pendidik 4 orang.

Proses belajar dilaksanakan mulai Pukul 16.00 s.d 20.30 Wita.

Sedangkan untuk Majelis Taklim dilaksanakan setiap hari Minggu dari pukul 09.00 sampai pukul 11.00 Wita sebagai Penceramah TGH. L. Ma'ruf Karhi.

Rupanya, awal mula Sucipto membangun rumah tahfidz tak jauh dari kesehariannya berdinas sebagai anggota TNI.

“Saya mendirikan yayasan ini terinspirasi dengan kegiatan saya dilapangan sebagai anggota Tim Intel Korem 162/WB," bebernya.

Kesehariannya menemui berbagai tokoh agama dan masyarakat mengungkap apa yang dibutuhkan warga.

"Di lingkungan tempat saya tinggal belum ada rumah tahfidz,” jelasnya.

Pengajar Tahfidz Darul Musthofa Ustadz Edi fauzi menceritakan awalnya masyarakat bingung karena yang mendirikan ini adalah seorang tentara.

"Mereka bertanya kepada saya apa benar seorang anggota TNI mau mendirikan pondok pesantren padahal bukan bidangnya.

Namun, sambung Kadus Pidada ini, warga akhirnya mengerti setelah proses belajar mengajar dimulai.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved