Bali Panen Hampir 3 Juta Wisatawan Selama Semester Pertama Tahun 2023

Khusus untuk Bali, pada semester pertama tahun 2023 (Januari-Juni) terjadi lonjakan signifikan kedatangan WNA.

Editor: Dion DB Putra
TRIBUNBALI/ZAENAL NUR ARIFIN
Kabid Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kanim Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Shandro Bobby didampingi Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Gilang Danurdara menyampaikan capaian kinerja selama semester pertama tahun 2023, Rabu (5/7/2023). 

TRIBUNLOMBOK.COM, MANGUPURA - Membaiknya kondisi dunia akibat pabdemi Covid, pada tahun 2022 lalu lintas manusia baik internasional maupun domestik terus mengalami peningkatan.

Khusus untuk Bali, pada semester pertama tahun 2023 (Januari-Juni) terjadi lonjakan signifikan kedatangan WNA.

Baca juga: Imigrasi Ngurah Rai Amankan Bule yang Beraksi Tak Senonoh di Atas Sepeda Motor

"Sepanjang 1 Januari hingga 30 Juni 2023 (Semester I Tahun 2023) dalam perlintasan keimigrasian, tercatat sejumlah 5.165.975 orang melintas pada TPI Bandara I Gusti Ngurah Rai. Dimana untuk kedatangan WNA sebanyak 2.369.499 orang," ungkap Kabid Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kanim Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Shandro Bobby, Rabu (5/7/2023).

Kedatangan WNA yang masuk pada semester I 2023 ini naik sebesar 533,68 persen (yoy) dibandingkan dengan periode sama di tahun 2022 yang mencatatkan jumlah kedatangan WNA sebanyak 373.928 orang.

Bahkan, angka itu sudah mendekati capaian semester I tahun 2019 sebelum terjadi pandemi Covid. Saat itu mencatatkan kedatangan WNA sebanyak 2.429.284 orang.

Adapun 10 negara dengan jumlah kedatangan WNA terbanyak berasal dari Australia, India, Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Tiongkok, Malaysia, Korea Selatan, Jerman dan Rusia.

Berdasarkan jenis visa yang digunakan, tercatat sebanyak 1.927.066 WNA masuk menggunakan VOA/E-VOA, 324.183 WNA menggunakan BVK, dan 62.095 WNA menggunakan Visa Kunjungan.

"Dalam hal fungsi Imigrasi sebagai penjaga pintu gerbang negara, Imigrasi Ngurah Rai telah menolak masuk sebanyak 566 WNA dan melakukan penundaan keberangkatan terhadap 442 WNI/WNA," papar Shandro.

Ia menyampaikan bahwa penolakan WNA masuk dikarenakan tidak memiliki visa RI atau travel document, masa berlaku paspor di bawah 6 bulan, ada yang masuk daftar cekal, kemudian daftar Hit Interpol, pedofilia dan alasan lainnya.

Terkait dengan pelayanan pada Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Seksi Dokumen Perjalanan (Paspor RI) telah menerbitkan sebanyak 15.767 paspor, jumlah tersebut naik sebesar 63,54 persen (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 yang mencatatkan jumlah penerbitan paspor sebanyak 9.641.

Imigrasi juga menjalankan fungsi pengawasan terhadap WNI dalam hal penerbitan dokumen perjalanan (paspor). Tercatat Imigrasi Ngurah Rai sudah menolak sejumlah 579 permohonan paspor.

"Salah satu alasan penolakannya adalah diduga akan digunakan untuk menjadi PMI non-prosedural," imbuh Shandro.

Sebagai upaya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, Imigrasi Ngurah Rai juga menyelenggarakan paspor simpatik yaitu pengurusan paspor yang dilakukan pada akhir pekan serta layanan Eazy Passport yaitu layanan pengurusan paspor secara jemput bola ke lokasi pemohon.

Tercatat Imigrasi Ngurah Rai telah menyelenggarakan layanan paspor simpatik sebanyak 3 kali dan Eazy Passport sebanyak 8 kali.

Pada Seksi Izin Tinggal Keimigrasian, total 41.915 izin telah diterbitkan oleh Kantor Imigrasi Ngurah Rai. Jumlah tersebut naik sebesar 38,3 persen (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 yang mencatatkan jumlah penerbitan izin tinggal sebanyak 30.307.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved