Pilpres 2024
Tiga Alasan TGB Layak Jadi Cawapres Ganjar di Pilpres 2024
Isu Ketua Harian Nasional Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi menjadi cawapres Ganjar Pranowo terus mencuat di publik.
Penulis: Sinto | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Isu Ketua Harian Nasional Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi menjadi cawapres Ganjar Pranowo terus mencuat di publik.
Wakil Ketua DPD Perindo Lombok Tengah Kuncara Ningrat kepada Tribun Lombok pun membeberkan tiga alasan kenapa TGB layak menjadi Cawapres Ganjar di Pilpres 2024.
"Setidaknya ada tiga hal yang menurut saya kenapa TGB dijadikan cawapres potensial, yaitu pengalaman elektoral, potensi elektoral, dan perpaduan nasional religius," sebut Kuncara Ningrat kepada Tribun Lombok di Praya, Jumat, (16/6/2023).
1. Pengalaman Elektoral
Kuncara Ningrat menyebut TGB di usia 32 tahun sudah menjadi anggota DPR RI.
Baca juga: TGB Akan Mendampingi Ganjar Pranowo Ziarah Makam Pahlawan
Kemudian di usia 36, TGB sudah menjadi Gubernur NTB dua periode dengan segala keberhasilan pembangunan di NTB.
"Jadi secara elektoral, di pemerintahan eksekutif maupun legislatif sudah layak dan mapan dijadikan cawapres mendampingi Ganjar," ungkap Kuncara yang juga Ketua Bappilu Perindo Lombok Tengah ini.
2. Potensi Elektoral
Dikatakan Kuncara, TGB sudah cukup lama melakukan silaturahmi ke semua daerah di seluruh Indonesia.
Bahkan, pada periode yang lalu TGB muncul dalam bursa cawapres di Pilpres 2019 meskipun belum ada partai yang meminangnya.
Baca juga: Relawan Bentangkan Poster Pasangan Ganjar-TGB di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu
"Namun sekarang kenapa TGB memiliki potensi yang bagus sebagai cawapres? Karena TGB sekarang dengan posisi sebagai Ketua Harian Nasional DPP Perindo setidaknya pergerakan masif dari seluruh mesin partai Perindo di seluruh Indonesia sudah mulai digaungkan," ungkap Kuncara.
Dikatakan Kuncara, Ketua Umum DPP Perindo merupakan pengusaha media, sehingga akses TGB untuk diperkenalkan ke seluruh daerah sangat terbuka.
Dia yakin potensial elektoral dari TGB akan terus meningkat seiring berjalannya waktu menuju ke pilpres 2024.
3. Perpaduan Ideologi Nasionalis dan Islamis
Kuncara mengungkapkan, ideologi dari Bung Karno dalam buku Bung Karno di Bawah Bendera Revolusi sudah tertulis, salah satu ruh pergerakan adalah nasionalisme dan islamisme.
Menurutnya, nasionalisme dan islamisme adalah gerakan perjuangan yang selanjutnya sangat cocok digabungkan, antara Ganjar dengan TGB.
Baca juga: Pihak TGB Desak Polda NTB Gerak Cepat Usut Kasus Dugaan Penghinaan dengan Terlapor Ahmad Supli
"Ganjar adalah seorang tokoh nasionalis. Kemudian jika sandingkan dengan TGB yang islamisme atau religius. Maka, sangat cocok jika disandingkan antara dua tokoh nasionalis religius," imbuh Kuncara.
Kuncara berharap agar salah satu kader terbaik Partai Perindo, yaitu TGB bisa dipercaya menjadi cawapres Ganjar di Pilpres 2024.
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.