Penjelasan Dokter RSCM Soal Remaja Tangerang Obesitas Berbobot 300 Kg: Rebahan Usai Kecelakaan

Muhammad Fajri hampir delapan bulan tidak pernah keluar rumah setelah mengalami kecelakaan lalu lintas

(Tim Damkar Kota Tangerang)
Pasien obesitas Muhammad Fajri (26) saat dipindahkan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, dengan menggunakan truk, Jumat (9/6/2023). Muhammad Fajri hampir delapan bulan tidak pernah keluar rumah setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. 

TRIBUNLOMBOK.COM - remaja asal Tangerang mengalami obesitas Muhammad Fajri sudah mendapat penanangan di ICU Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Kondisi Fajri kini stabil meskipun tubuhnya dipasang berbagai alat-alat medis di sebuah ruangan khusus yang dimodifikasi sebagai ICU.

Pelaksana Tugas Direktur Utama RSCM, Dokter Lies Dina Liastuti mengungkap pemicu Fajri memiliki bobot hingga 300 kilogram.

Kondisi obesitas itu juga membuat Fajri mengalami depresi.

"Jadi mungkin dia stres karena gemuknya, bisa saja malu, kemudian dia tidak bertemu orang, enggak ada teman mengeluarkan unek-unek atau berbicara secara normal," paparnya, Rabu (14/6/2023) seperti dikutip dari Tribunnews.

Baca juga: Apa Itu Operasi Bariatrik? Tindakan Medis untuk Penurunan Berat Badan bagi Penderita Obesitas

Muhammad Fajri hampir delapan bulan ini tidak pernah keluar rumah.

Hal itu membuat seluruh aktivitasnya dilakukan hanya di rumah mulai dari makan, minum, buang air, hingga tidur.

Lies menyebut aktivitas itu bisa menjadi pemicu bobot Fajri terus bertambah.

"Kami paham bahwa mungkin orang kalau di dalam kamar delapan bulan enggak keluar, stres ya," kata Lies.

Saat ini Muhammad Fajri hanya tinggal berdua bersama sang ibu yang sudah tua.

Dampaknya, Fajri tak punya teman ataupun kerabat lain yang mengajaknya berbincang atau sekadar berkeluh kesah.

"Kan beliau hanya ditemani oleh ibu kandungnya saja sudah cukup tua, sementara beliau masih cukup muda," kata dia.

KSM Anestesiologi dan Perawatan Intensif RSCM Dokter Sidharta Kusuma Manggala mengungkap bahwa Fajri mengalami kecelakaan sebanyak dua kali sebelum bobotnya mencapai 300 kilogram.

"Kalau enggak salah tiga tahun yang lalu, dan delapan bulan lalu ada kecelakaan juga, kecelakaan lalu lintas," ujar Sidharta.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui jika MF memiliki gangguan kesehatan mental, yakni depresi.

"Ada tambahan depresi juga dari pemeriksaan di sini," ungkap dia.

Menurut Sidharta, hal tersebut membuat Fajri tidak beraktivitas dalam jangka waktu panjang.

Fajri hanya beraktivitas di satu ruangan saja, mulai dari buang air, makan, tidur, dan lain sebagainya.

Baca juga: Viral Rutin Konsumsi Chia Seed Dapat Turunkan Berat Badan, Ini Hasil Penelitian bagi Orang Obesitas

Ditambah lagi, saat itu berat badan dia memang sudah mencapai 150 kilogram.

"Jadi untuk komorbidnya (penyakit bawaan) kami masih belum menemukan sampai saat ini, mungkin riwayat kecelakaan itu yang membuat dia benar-benar tidak beraktivitas, hanya di satu ruangan," jelas Sidharta.

"Jadi karena memang kecelakaan itu membuat dia tidak aktif selama beberapa bulan," lanjutnya.

"Untuk perkembangannya selama ini perawatan di ICU, saat ini kondisinya masih stabil dengan mesin. Namun kami masih harus memantau karena kami tahu perubahan fisiologi pada pasien yang gemuk itu sangat unik sekali," jelas Sidharta.

(Tribunnews)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dokter RSCM: Pemicu Obesitas Muhammad Fajri, Banyak Rebahan 8 Bulan Terakhir Tanpa Keluar Rumah

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved