Ibadah Haji

Bus Tak Kunjung Datang, Jemaah Calon Haji Asal Kota Bima Sempat Kerepotan Saat ke Bandara

Jamaah yang didominasi lansia ini lama menanti bus di halaman kantor Pemerintah Kota Bima saat hendak menuju Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima.

|
Penulis: Atina | Editor: Dion DB Putra
kemenag.go.id
Ilustrasi jemaah calon haji. Kerepotan sempat menyertai keberangkatan kloter terakhir Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Kerepotan sempat menyertai keberangkatan kloter terakhir Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kota Bima, Nusa Tenggara Barat.

Jamaah yang didominasi lansia ini lama menanti bus di halaman kantor Pemerintah Kota Bima saat hendak menuju Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Fenomena Tanah Retak di Bima, Tim PVMBG Sebut Potensi Gerakan Susulan Masih Ada

Bus yang mengangkut para JCH tak kunjung tiba, padahal sudah ditunggu selama berjam-jam.

Keluarga JCH, Rafathir kepada TribunLombok.com mengungkap, mereka berangkat dari rumah dari pukul 03.00 WITA, sesuai petunjuk dari petugas panitia.

Tiba di kantor Pemerintah Kota Bima, para jamaah menunaikan salat subuh bersama.

Setelah itu, para jamaah diminta menunggu bus yang akan mengangkut para jamaah ke Bandara Bima.

Namun, ditunggu hingga pukul 05.30 WITA bus-bus tidak ada yang datang, hingga akhirnya muncul pengumuman dari toa masjid.

"Kita diberita untuk segera berangkat ke bandara menggunakan mobil masing-masing," ungkap Rafathir.

Pria yang berprofesi sebagai pengacara ini mengaku kaget, karena tidak seperti SOP keberangkatan yang telah disosialisasikan.

"Jadi kita berangkat pake mobil pengantar. Ada yang pakai ambulans, ada yang diangkut menggunakan mobil Dishub (Dinas Perhubungan)," bebernya.

Masalah belum selesai di situ, kata Rafathir. Tiba di bandara pun para jamaah dan keluarga pengantar tidak bisa menemukan panitia.

"Kami hanya mengenal petugas dari Pol PP dan Dishub, itu pun dari pakaiannya. Kalau panitia kami tidak tahu, tidak kenal," tandasnya.

Proses chek in dilakukan oleh masing-masing jamaah secara terburu-buru.

Menurut Rafathir, bus dikabarkan sempat datang sekira pukul 06.00 WITa, tapi jamaah sudah berangkat dengan kendaraan masing-masing.

Hal senada juga disampaikan Syarifuddin dari Ntobo.

Ia mengaku tiba di halaman kantor Pemerintah Kota Bima pukul 04.00 WITA.

Namun kaget ketika mendengar pengumuman, para jamaah disuruh berangkat sendiri ke Bandara Bima.

"Kasihan loh para jamaah sudah tua semua, terlantar semua jadinya," ungkapnya.

Kabag Kesra Setda Kota Bima, H Sirajudin yang dikonfirmasi mengatakan para JCH sebenarnya tidak terlantar.

Hanya saja, ada miss komunikasi dengan sopir bus yang mengangkut para jamaah ke bandara.

"Jadi sopir bus mengira berangkat jam delapan pagi, sedangkan para jamaah harus chek in dulu di bandara, jadi subuh berangkat dari kantor pemkot," jelas Sirajudin.

Kendati demikian ungkapnya, tidak ada jamaah yang tercecer satu pun dan para jamaah sudah tiba di Embarkasi Lombok.

"Alhamdulillah sudah terbang semua, sudah tiba di Embarkasi Lombok, tidak ada masalah," tegasnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved