Ibadah Haji

Petugas Haji Berjaga 24 Jam di 11 Pos Khusus saat Puncak Ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina

Petugas akan fokus memberikan pelayanan pada puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina

kemenag.go.id
Petugas memayungi jemaah haji Indonesia risiko tinggi (Risti) saat safari wukuf di Arafah, Jumat (8/7/2022). Petugas akan fokus memberikan pelayanan pada puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Satuan Operasional (Satops) khusus di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) akan bertugas selama 24 jam saat puncak haji 2023.

Satgas ini bertugas di Arafah, Musdalifah dan Mina yang dipilih dari petugas Daker Bandara, Madinah, dan Makkah.

“Setiap wilayah akan ada 11 pos yang dijaga selama 24 jam,” ungkap Kepala Bidang Perlindungan Jemaah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Harun Ar Rasyid di Madinah, Sabtu (10/6/2023).

Satops tersebut merupakan pelaksana teknis operasional yang bertugas membantu dan mengkoordinasikan pengendalian pergerakan jemaah haji dan petugas haji kloter dan non kloter.

“Petugas yang ditempatkan di posko memberi prioritas khusus kepada jemaah Lansia. Jangan sampai ada jemaah Indonesia yang kesasar sampai ke tenda jemaah dari negara lain,” tegasnya.

Baca juga: Alasan Bagian Bawah Kain Kiswah Kabah Dinaikkan Saat Pelaksaan Ibadah Haji

Petugas akan fokus memberikan pelayanan pada puncak haji.

"Sasaran dan tujuan dari dibentuknya Satuan Operasional Armuzna ini adalah bisa terlayaninya dengan baik dan lancar kegiatan wukuf di Arafah, mabit (menginap) di Muzdalifah dan Mina, serta tawaf ifadah dan rangkaian haji lainnya saat pelaksanaan puncak haji," urainya.

Selain petugas khusus, untuk petugas non kloter yang tadinya bertugas di Daerah kerja (Daker) juga akan bertugas pada tiga wilayah tersebut.

Petugas Daker Bandara akan ditempatkan di Arafah, Daker Makkah di Muzdalifah, dan Daker Madinah di Mina.

Lanjut Harun, tenda-tenda dari negara lain jaraknya berdekatan dengan tenda Indonesia.

Adapun tenda Indonesia yang penempatannya agak jauh berada di Mina Jadid.

Jarak Mina Jadid dengan tempat melempar jumrah kurang lebih tujuh kilometer. Jemaah haji menelusuri jarak tersebut dengan berjalan kaki.

Hal ini dapat berpotensi menimbulkan risiko kesehatan dan keamanan jemaah, khususnya yang Lansia.

Keberadaan petugas khusus akan sangat membantu jemaah haji saat berada di Mina Jadid, terutama untuk keamanan jemaah yang terpisah dari rombongannya maupun yang tersesat dalam perjalanan.

Saat ini jumlah jemaah haji yang masih tinggal di Madinah sebanyak 94 kloter, dengan total 36.340 orang.

Sedangkan jemaah haji yang telah diberangkatkan ke Makkah sebanyak 64.975 orang dalam 169 kloter.

Pemberangkatan terakhir jemaah haji ke Makkah diperkirakan tanggal 16 Juni 2023.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved