Liputan Khusus

Golkar dan Gerindra Dijagokan Unggul di Pemilu 2024 NTB

Partai Golkar dan Partai Gerindra NTB berpotensi untuk kembali berjaya pada Pileg 2024

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Kolase logo Gerindra dan Golkar. Partai Golkar dan Partai Gerindra NTB berpotensi untuk kembali berjaya pada Pileg 2024 

Peluang Partai Baru

Bayu pun mengamati peluang partai baru di NTB yang bersaing memperebutkan suara dengan para petahana.

Menurutnya, Parpol baru mampu mendulang hasil maksimal apabila mampu memanfaatkan ketokohan masing-masing.

Hal itu lantaran rendahnya party-ID atau identitas partai di tengah masyarakat.

Tokoh yang mencolok dan tidak asing di tengah masyarakat NTB, yakni Fahri Hamzah yang kini berkhidmat dengan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah santer menjadi perbincangan publik di skala nasional.

Fahri Hamzah, kata Bayu, mampu membawa elektoral bagi Partai Gelora saat Pileg 2024 di NTB.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora NTB Lalu Pahrurozzi, tidak sepenuhnya sependapat dengan Bayu.

Baca juga: Taktik Partai Gelora Mendobrak Tradisi Kemenangan Partai Lama Dalam Merebut Kursi DPRD NTB

"Kita sebagai DPW harus menyiapkan strategi. Bang Fahri ini memang mempunyai popularitas, tetapi kalau tidak dikelola secara cermat di teritori lapangan, maka itu bisa menjadi kosong," ujar Pahrurozzi.

Menurut Ojik, sapaan akrabnya, elektoral dari popularitas Fahri Hamzah hanya bisa dijemput, bila seluruh mesin partai bergerak secara bersama.

"Caleg di kabupaten kota satu partai saja 400-an. Kalau digabung 14 partai bisa hampir 8.000 caleg. Bayangkan saja 8.000 orang sedang bergerilya mencari suara, bisa saja popularitas itu digergaji," ungkap Ojik.

Ojik menyimpulkan, kemenangan yang dituju oleh Partai Gelora, hanya bisa didapat bila para kader mengakar ke seluruh masyarakat.

"Kami meyakinkan seluruh struktur partai, bakal calon anggota legislatif untuk terus berkerja," tegasnya.

Kerja yang dimaksud pun berbagai macam cara. Dari kampanye, bersilaturahmi dan menjadi publik speaker dengan mengkritisi Pemerintah Provinsi dan DPRD.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved