Pilpres 2024

Ketua Umum Partai Berambut Putih Segera Merapat ke PDIP, Bisa Golkar, PAN dan PKS

Hasto mengatakan, Parpol yang akan bergabung dengan PDIP dulunya juga mengusung Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019.

|
Editor: Dion DB Putra
DOK TRIBUNLOMBOK.COM
Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di Universitas Mataram, Kamis (15/9/2022) lalu. 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Bakal Capres dari PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyinggung adanya partai politik (Parpol) yang akan segera bergabung dengan PDIP dalam menghadapai Pilpres.

Ia mengatakan, ciri-ciri tokoh dari Parpol yang akan bergabung dengan PDIP ialah berambut putih.

Baca juga: Ganjar Pranowo: Jelek-jelek Begini Saya Pernah Jurkam Pilpres Empat Kali

"Sebentar lagi akan ada partai yang datang ke DPP Partai PDIP. Mudah-mudahan akan bisa menambah kekuatan dan energi kita, ciri-cirinya rambutnya putih," ungkap Ganjar di Acara Konsolidasi PDIP DKI Jakarta, Minggu (4/6/2023).

Hal serupa juga disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. Hasto mengatakan, Parpol yang akan bergabung dengan PDIP dulunya juga mengusung Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019.

"Partai tersebut saat Pemilu 2019 juga telah berperan aktif dalam mendukung Jokowi dan Ma'ruf Amin," ungkapnya usai acara yang sama.

Sebagai informasi, Jokowi-Maruf Amin diusung oleh tujuh Parpol saat maju Pilpres 2019, yaitu PDIP, PPP, PKB, PKPI, Hanura, NasDem, dan Golkar. Sementara rival Jokowi-Maruf, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diusung Gerindra, PAN, Demokrat, dan PKS.

"Ya, ini nanti Jumat ada mereka, etikanya nanti partai tersebut akan mengumumkan terlebih dahulu baru kami menindaklanjuti," kata Hasto.

Sejauh ini ada tiga partai yang telah menyatakan dukungan kepada Ganjar di Pilpres 2024. Selain PDIP yang merupakan partai tempat Ganjar bernaung, juga ada PPP dan Hanura.

Hasto mengatakan, partai yang akan menyusul memberikan dukungan kepada Ganjar adalah partai yang pada periode sekarang berada di koalisi pemerintah.

"Ya partai yang memang juga di dalam pemenangan Pemilu 2019 yang lalu juga telah berperan aktif di dalam mendukung Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin,"
katanya.

Hasto mengatakan, dalam menggalang dukungan bagi Ganjar, pihaknya melakukan berbagai upaya. Mulai dari menggerakkan grass root, menggalang dukungan tokoh, menggalang dukungan relawan, dan juga menjalin komunikasi yang baik dengan media.

"Membangun opini positif terkait dengan kesinambungan, kepemimpinan antara Bung Karno, Bu Mega, Presiden Jokowi, dan Pak Ganjar Pranowo," pungkasnya.

Menilik clue rambut putih yang disampaikan oleh Ganjar, memang ada beberapa ketua umum Parpol yang rambutnya sudah memutih. di antaranya
Ketum Golkar, Airlangga Hartarto.

Ia lahir di Surabaya, pada 1 Oktober 1962. Airlangga saat ini menjabat sebagai Ketum Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian periode 2019-2024.

Dilansir situs resmi Golkar, Airlangga adalah lulusan Fakultas Teknik Mesin UGM tahun 1987. Ia kemudian berkuliah di Monash Unversity Australia dan University of Melbourne.

Airlangga pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia periode 2011-2014. Sebelum menjadi menteri, ia adalah anggota DPR RI periode 2006-2009 dan 2009-2014.

Kariernya sebagai kader Golkar melejit setelah ditunjuk menjadi Wakil Bendahara periode 2004-2009. Selain menjadi politisi, Airlangga juga dikenal sebagai pengusaha. Ia adalah pemilik sejumlah perusahaan dan menjadi Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa.

Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Ciptadana Sekuritas, Presiden Direktur di PT Bisma Narendra, dan Komisaris di PT Sorini Corporation Tbk.

Airlangga juga pernah menjabat Ketua Umum Persatuan Insiyur Indonesia (PII) periode 2006-2009, Ketua Dewan Insinyur PII periode 2009-2012, dan Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM.

Ia merupakan pemrakarsa Herman Johannes Award, penghargaan bagi inovasi teknologi.

Airlangga adalah putra Ir Hartarto, eks Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993), dan Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) saat Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).

Kemudian Ketua Umum PKS, Ahmad Syaikhu juga berambut putih. Dikutip dari situs resmi DPR RI, Ahmad Syaikhu lahir pada 23 Januari 1965 di Cirebon, Jawa Barat.

Selain Ketua Umum PKS, Syaikhu juga menjabat sebagai anggota DPR RI Komisi I. Ia menghabiskan masa kecil hingga remajanya di Cirebon.

Lulus dari SMA Sindanglaut Cirebon, Syaikhu melanjutkan kuliah ke Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Ia meraih gelar Diploma Akuntansi pada 1986.

Sebelum terjun ke dunia politik, Syaikhu pernah menjadi auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Sumatra Selatan di Palembang dari 1986 hingga 1989. Setelahnya, ia dimutasi ke BPKP Pusat pada Deputi Bidang Pengawasan Keuangan Daerah.

Dilansir situs resmi Ahmad Syaikhu, karier politiknya bermula pada 2004, saat PKS mencalonkan dirinya sebagai anggota DPRD Kota Bekasi. Di tahun 2019, Syaikhu terpilih sebagai anggota DPRD Jawa Barat. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bekasi periode 2013-2018.

Selesai menjabat sebagai Wakil Wali Kota, Syaikhu terpilih menjadi anggota DPR RI. Syaikhu diketahui aktif di beberapa organisasi. Saat ini, ia menjabat Dewan Pembina Yayasan Islamic Center IQRO' Pondok Gede. Ia juga mengembangkan Asyikpreneur, sebuah lembaga pemberdayaan kewirausahaan.

Ketum berambur putih ketiga adalah Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas, kelahiran Lampung, 17 Mei 1962. Pria yang menjabat sebagai Ketua Umum PAN ini dilantik sebagai Menteri Perdagangan pada Juni 2022.

Usai dilantik menjadi Mendag, Zulhas otomatis mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Ketua MPR periode 2019-2022.

Lahir dari keluarga petani, Zulhas diketahui pernah menjadi PNS sebelum terjun ke dunia politik. Dilansir situs Kementerian Perdagangan (Kemendag), ia lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana tahun 1996. Setelahnya, ia melanjutkan studi ke PPM School of Management dan meraih gelar Magister pada 2003.

Zulhas diketahui telah menerima dua gelar Honoris Causa di bidang Administrasi Publik dari Korea Sejong University dan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dari Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Karier politiknya bermula antara kurun waktu 2000-2005, saat ia aktif di Muhammadiyah. Dalam kurun waktu itu, Zulhas dipercaya menjadi Ketua Dewan Tani Nelayan Lampung, Wakil Ketua Masyarakat Lampung Sai, dan memrakarsai Persatuan Pemuda Lampung.

Ia juga memimpin Institut Buruh Pertanian dan Nelayan Muhammadiyah periode 2000-2005.

Pada 2005, Zulhas ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal PAN periode 2005-2010. Di tahun yang sama, ia terpilih menjadi anggota DPR RI Komisi VI. Saat masa jabatannya sebagai anggota DPR RI berakhir, Zulhas dilantik menjadi Menteri Kehutanan di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (tribun network)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved