Ibadah Haji 2023
Banyak Jemaah Haji Kesasar, Menko PMK Dorong Penggunaan Gelang Teknologi GPS Haji
Menurutnya, penggunaan aplikasi digital "berbasis IT" kini jadi salah satu kebutuhan dasar jemaah, termasuk penggunaan gelang GPS haji.
Laporan Langsung Wartawan Tribunnews.com, Thamzil Thahir
TRIBUNLOMBOK.COM, MADINAH - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy (67), mendorong pemanfaatan teknologi mutakhir berbasis digital untuk layanan perjalalan haji tahun-tahun mendatang.
Menurutnya, penggunaan aplikasi digital "berbasis IT" kini jadi salah satu kebutuhan dasar jemaah, termasuk penggunaan gelang GPS (geo positioning services).
"Saya pikir harus segera, dilaksanakan secepatnya," ujar mantan Rektor UMM Malang ini, di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah, Sabtu (3/6/2023).
Respons menteri senior ini, menjawab konfirmasi wartawan soal naiknya angka jemaah kesasar di kawasan Masjid Nabawi Madinah dan Masjidil Haram di Mekkah, dalam 10 hari terakhir misi haji Indonesia di Arab Saudi.
Baca juga: Guyonan Lansia 98 Tahun Soal “Ikan Ayam” di Hadapan Menko Muhadjir Effendy
Data PPIH Daker Madinah, rerata laporan kasus jamaah kesasar saat ibadah Arbain di kompleks Masjid Nabawi, mencapai 150 kasus.
Kasus ini meningkat di hajj peak season, saat awalibadah rukun haji (thawaf-sai) di Masjidil Haram serta puncaknya, di hari-hari puncah haji di Arafah, Musdalifah dan Mina.
Guru besar bidang pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengkonfimasikan, inovasi layanan haji berbasis IT, harus berbasis identifikasi, keselamatan, keamanan jamaah selama menunaikan ibadah haji.
Penerapan teknologi itu, guna bisa menaikkan mutu layanan, mengidentifikasi kebutuhan dasar jamaah lanjut usia (lansia) serta mengurai masalah tahunan haji, jamaah kesasar di Haramain.
Enam dekade terakhir, alat identifikasi jamaah haji Indonesia hanya gelang besi mineral.
Sebelum masa pandemi lalu, secara parsial misi haji Indonesia, sudah mengaplikasikan Hajj GPS berbasis smartphone.
Hanya saja, inovasi haji itu tak jadi kebijakan resmi.
Tahun 2016, otoritas haji Arab Saudi mengumumkan penggunaan gelang kertasplastik dengan kode pemindai QRcode berbasis smartphone memuat identitas jamaah, akomodasi, paspor, dan dokumen perjalanan selama di Tanah Suci.
Penggunaan ini, menyusul tragedi Terowongan Mina 2015, dengan 2500 korban jiwa.
Tahun 2017, otoritas haji Saudi juga mengizinkan penggunaan gelang GPS, dengan akronim e-Brecelets Hajj for Pilgrims.
Pengalaman Spiritual Jemaah Haji Papua Barat, Menangis Didatangi Sosok Ini di Tanah Suci |
![]() |
---|
Jemaah Haji Tak Perlu Disibukkan Urus Dokumen Kepulangan, Paspor Ditangani Petugas |
![]() |
---|
357 Jemaah Dibadalkan Hajinya karena Wafat dan Sakit, Keluarga Diharapkan Tak Cemas |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Muhammad Saleh Jemaah Haji Kota Bima, Bisa Diajak Bicara dan Dijenguk Istri |
![]() |
---|
Keluarga Jemaah Haji Kota Bima Muhammad Saleh Kini Lega, Sang Ayah Dipastikan Tak Hilang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.