Berita Politik NTB
Terinspirasi Buyutnya, Putra Sulung TGB Muhammad Rifki Farabi Memilih Berjuang Sejak Muda
Putra sulung Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, Muhammad Rifki Farabi memilih jalan politik untuk umat.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Belajar semangat perjuangan dari leluhurnya, putra sulung Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, Muhammad Rifki Farabi memilih jalan politik untuk umat.
Farabi, sapaan akrabnya, membagikan alasannya memilih terjun ke dunia politik pada usia muda.
Farabi bercerita, bahwa dirinya belajar dari buyutnya yang juga pahlawan nasional asal Nusa Tenggara Barat sekaligus pendiri Nahdatul Wathan Diniyah Islamiah (NWDI), Nahdatul Banat Diniyah Islamiah (NBDI) dan juga Nahdatul Wathan (NW), yakni TGKH Zainuddin Abdul Madjid.
Dahulu, kata Farabi, perjuangan yang dilakukan pahlawan nasional dalam mendirikan organisasi masyarakat di NTB dilakukan saat masih berusia muda.
Baca juga: Muhammad Rifki Farabi Punya Peluang Sekaligus Tantangan, Harus Jadi Representasi Kelompok Muda
"Peran pemuda menurut saya krusial, apalagi kita tarik ke belakang hingga sampai sekarang peran pemuda sangat signifikan. Kebetulan saya backgroundnya santri, basisnya pesantren, jadi dididik dari kecil di dalam ruang lingkup keislaman yang kental," jelas Farabi.
Putra sulung TGB tersebut mengaku ini kali pertamanya turun gelanggang di dunia politik. Kendati demikian, dengan pengalaman dan didikan yang diberikan keluarganya selama ini, Farabi yakin dengan pilihannya terjun dalam politik.
Farabi juga belajar dari buyut dari Ibunya yang juga seorang ulama di Jakarta, yakni KH Abdullah Syafi'i. Ketua Umun Pemuda NWDI ini menceritakan, buyutnya mampu membangun masjid di usia yang terbilang muda.
Saat mendirikan masjid, Umur KH Abdullah Syafi'i berusia sekitar 20 tahunan, namun sudah memiliki pemikiran yang visioner.
Baca juga: Putra Sulung TGB Muhammad Rifki Farabi Optimis Menang di NTB
Hal ini turut memotivasi Farabi untuk memberanikan diri turun ke dunia politik dalam usia muda, yakni 24 tahun.
"Kalau melihat perjuangan dari KH Abdullah Syafi'i, itu kebetulan buyut dari jalur ibu. Beliau sudah memulai perjuangan dari umur 20an tahun, jadi beliau muassis perguruan As-Syafi'iyah di Jakarta, berkhidmat untuk umat, untuk masyarakat khususnya masyarakat Betawi pada masa itu di Batavia," kata Ketua umum Pemuda NWDI tersebut.
Dikatakan Farabi, perjuangan kedua buyutnya dalam berkhidmat di masyarakat menjadi refrensi dalam memaknai perjuangan menjadi orang yang bermanfaat.
Informasi, Farabi merupakan bacaleg Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dapil Nusa Tenggara Barat.
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.