Berita Politik NTB

Sekjen NasDem Tersangka Korupsi, Direktur Makara Ingatkan Potret Partai Demokrat di Masa Lalu

Kasus Johnny G Plate hampir mirip dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum pada tahun 2013-2014 lalu.

|
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
DOK ISTIMEWA
Kolase Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem Johnny G Plate saat ditetapkan tersangka korupsi BTS (kiri) dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (kanan) saat ditetapkan sebagai tersangka korupsi proyek Hambalang tahun 2013 lalu. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, publik kembali digegerkan dengan penetapan salah satu tokoh partai politik sebagai tersangka kasus korupsi.

Baru-baru ini, Kejaksaan Agung RI telah menetapkan Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Republik Indonesia (RI) Johnny G Plate sebagai tersangka kasus korupsi tower base transceiver station (BTS), Rabu (17/5/2023).

Kasus Johnny G Plate hampir mirip dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum pada tahun 2013-2014 lalu.

Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka pada kasus korupsi proyek Hambalang di 22 Februari 2013 silam, atau sekiranya beberapa bulan sebelum Pemilu diadakan.

Baca juga: Pengamat Politik Bayu Satria Menilai NasDem NTB Tak Terpengaruh Penangkapan Johnny G Plate

Pengamat Politik sekaligus Direktur Makara Riset dan Strategis, Bayu Satria Utama di Kota Mataram menerangkan, kejadian ini mengingatkan betapa rawannya tahun-tahun politik.

"Kejadian seperti ini mungkin mengingatkan periode sebelumnya, ketika beberapa tokoh sentral di sebuah partai coba digerogoti dari dalam, dan sebagai tersangka," terang Bayu melalui WhatsApp, Rabu (18/5/2023).

Masih dicontohkan oleh Bayu, meski Partai Demokrat memenangkan pemilu di tahun 2004 dan tahun 2009, tetapi akhirnya terjatuh, akibat beberapa kader dan tokoh sentralnya tersandung kasus korupsi.

Berkaca dari hal itu, ungkap Bayu, Partai NasDem mestinya kini harap-harap cemas.

Baca juga: Waketum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Hargai Keputusan PPP Dukung Ganjar Pranowo

Pasalnya, bila kader atau tokoh sentral lainnya terendus ikut terlibat dalam kasus korupsi BTS Menkominfo, Partai NasDem bisa saja jatuh di lubang yang sama seperti Partai Demokrat di masa lampau.

"Maka perlu nantinya berhati-hati, jangan sampai aktor-aktor lain dianggap terlibat dalam kasus Johnny G Plate," tutur pria lulusan Universitas Indonesia ini.

Tetapi Bayu juga mengingatkan, konferensi pers yang dilakukan oleh Surya Paloh beberapa jam usai penetapan tersangka, murni bukan berasal dari pihak manapun, melainkan kinerja lembaga hukum.

Terlebih NasDem dikatakan Bayu, masih memiliki kartu truf yakni Anies Baswedan, untuk mengungkit perolehan suara di Pemilu 2024 mendatang.

Selanjutnya Bayu mengatakan, di tahun politik 2024 mendatang, publik akan menyaksikan banyak kejadian serupa, seperti tumbangnya tokoh-tokoh sentral partai politik akibat kasus korupsi.

Baik dari tingkat nasional antara rezim dan penantang di Pilpres 2024, hingga ke daerah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved