Wisata Lombok
Pemandangan Kaldera Gunung Purba di Sembalun, Dinikmati Sambil Minum Kopi
Kebun kopi menjadi spot wisata baru yang dapat memberikan pengalaman menarik saat berkunjung ke Sembalun.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Kebun kopi menjadi spot wisata baru yang dapat memberikan pengalaman menarik saat berkunjung ke Sembalun.
Pasalnya, kebun kopi yang berada di ketinggian 1.227 mdpl itu menyuguhkan pemandangan indah kaldera dari sisa-sisa meletusnya gunung purba Sembalun.
Tentunya keindahan tersebut bisa dirasakan sembari menikmati kopi yang langsung dipetik di tempat itu juga.
Kepada TribunLombok.com, Kholid owner Kebun Kopi Sembalun menceritakan awal mula berdirinya spot wisata tersebut.
Baca juga: BUAYA RAKSASA yang Diduga Menerkam Nelayan di Lombok Tengah Sudah Ditangkap!
"Awalnya lokasi ini hanya kebun kopi masyarakat saja, namun pasca gempa tahun 2021, kita mulai membangun konsep wisata di sini," ucap Kholud, Minggu (7/6/2023).
Pemandangan alam yang terbentuk di sekitar lokasi diperkirakan sudah berumur 450 tahun.
Di lokasi bekas letusan purba itulah, masyarakat Sembalun membangun perkampungan.
"Andalan kita di sini ada kebun kopi di belakang yang bisa dikunjungi wisatawan, selain itu ada jembatan kaca, di sana pengunjung bisa melihat langsung petakan kaldera sembalun itu," tuturnya.
Baca juga: Rahasia Pengembangan Wisata Sembalun Tetap Eksis Jadi Tujuan Berlibur Pelancong
Lebih lanjut dijelaskannya, kebun kopi ini niatan awalnya hanya akan dijadikan tempat singgah semata.
"Pertama kita niat besarnya mau buat sejenis tempat singgah, di mana banyak wisatawan yang tidak ada tempat untuk istirahat sejenis itulah niat awalnya. Saya juga yang bolak balik Sembalun ngerasain, jadi ada stasiunnyalah untuk sholat , itulah kita hadir di kebun kopi, namun berkembang sampai sekarang," terangnya.
Melihat setiap tahunnya minat masyarakat akan kebun kopi tinggi, membuat Kholid saat ini kewalahan.
Ia mengaku, setiap harinya saja di hari libur, pengunjung yang datang ke kebun kopi bisa sampai dengan 300 orang.
"Di tahun ini juga lonjakan naik, sekitar 300 per hari, dan itu pun kita batasi sesuai kemampuan, ketika dia penuh kita stop di depan," katanya.
Ia berharap ke depan, kebun kopi yang dikelolanya bisa berkembang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.