Berita Viral

Nasib Kakek di Banten Nabung Uang Kertas Rp 104 Juta Dalam Kresek, Sebagian Habis Masa Penukaran

Sebanyak Rp 10 juta uang itu ada mengalami kerusakan namun sisanya masih dalam kondisi baik

Tribunnews.com
Foto celengan uang kertas Rp140 juta dalam kresek kakek penggembala bebek di Banten. Sebanyak Rp 10 juta uang itu ada mengalami kerusakan namun sisanya masih dalam kondisi baik. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Viral di media sosial seorang kakek di Serang, Banten Sarneli (70) memiliki uang tunai Rp 140 juta.

Uang itu dalam bentuk pecahan kertas yang disimpan hampir 10 tahun.

Beberapa di antaranya uang kertas keluaran lama sehingga apes tidak bisa ditukar karena batas waktunya sudah habis.

Tak hanya itu, saat penghitungan pun sebagian uang ada yang hilang saat dibantu warga khususnya yang pecahan Rp100 ribu.

Warga yang mengetahui tabungan Sarneli lantas membantu untuk menghitung jumlah uang.

Baca juga: Nenek di Mataram Ajak Cucu Jualan Narkoba: Simpan Sabu di Keranjang, Uang Rp 16 Juta Dalam Kresek

Namun, sebanyak Rp 10 juta uang itu ada mengalami kerusakan, namun sisanya masih dalam kondisi baik.

Adapun uang tersebut terdiri dari uang pecahan Rp10.000, Rp20.000, hingga Rp100.000 dengan cetakan lama atau emisi tahun 1990-an.

Setelah dibantu dihitung oleh warga, jumlah total uang yang terkumpul ada Rp 104 juta.

Pihak keluarga, Ola Sahala mengungkapkan belakangan diketahui sebagian uang tersebut hilang.

"Pecahan besar memang ada tapi itu tahun lama yang Rp100 an. Tapi engga tahu kemana soalnya kemarinkan banyak warga yang bantu ngitungin," kata Ola, Kamis (27/4/2023) seperti dikutip dari Tribunnews.

Uang yang hilang milik Sarneli tersebut merupakan emisi lama tahun 1998 dan 1999.

Uang yang berhasil dikumpulkan awalnya akan disimpan untuk keperluan dan kebutuhan Sarneli.

Sarneli sehari-hari menggembala bebek.

Keluarga kakek Sarneli, Ola Sahala, mengaku sangat terkejut dan tidak menyangka Sarneli dapat mengumpulkan uang sebanyak itu.

Adapun uang itu disimpan Sarneli di dalam ember dan plastik yang disusun di tempat tidurnya.

"Saya juga kaget pas tahu Pak Sarneli ini punya tabungan. Awalnya saudara yang nanya karena kodisinya beliau inikan sakitnya udah lama."

"Selama ini saya engga tahu kalau beliau selalu menyimpan uang yang didapatnya. Pas ditemuin ya itu ada yang disempen diember ada juga dipelastik," kata Ola dikutip dari TribunBanten.com.

Kini Sarneli tidak lagi menggembala bebeknya karena sakit dan hanya bisa terbaring lemah.

Ia juga hanya mengandalkan bantuan dari saudara dan tetangganya.

"Sakit kaki kanannya luka jadi engga bisa jalan, ya sekarang sehari-harinya tiduran aja, kalau makan atau apa ya sama kita," kata Ola.

Baca juga: Peredaran Uang di Kabupaten Dompu Diklaim Meningkat Berkat Jagung

Uang Keluar Lama Tak Bisa Ditukar

Mendengar kabar ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Banten lantas mengujungi kediaman Sarneli.

Mereka bermaksud untuk memastikan dan mengcek kondisi uang yang berhasil dikumpulkan oleh kakek Sarneli.

Kepala Unit Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) KPW BI Banten Syahrun Romadhoni mengatakan uang pecahan Sarneli berupa pecahan kecil mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 10.000.

Selain itu, petugas BI juga menemukan sebagian uang kertas yang sudah tua.

Yakni uang kertas pecahan Rp 10.000, Rp 20.000, dan Rp 50.000 seri tahun 1998 dan 1999.

"Kita juga tadi temukan beberapa uang kertas dengan emisi lama ya, tahun 1998 dan 1999, ini sudah tidak bisa ditukarkan," kata Syahrun, Kamis (27/4/2023).

Pasalnya, sesuai peraturan Bank Indonesia nomor 10/3/PBI/2008, uang lama itu sudah ditarik dari peredaran sejak tahun 2018 dan telah habis masa penukarannya.

Namun, sebagian besar uang milik Sarneli masih berlaku dan masih bisa ditukarkan di BI.

"Tapi sebagian besar uang kertasnya itu masih berlaku dan bisa ditukarkan," ujar Syahrun.

(Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta-fakta Kakek di Banten Simpan Uang Pecahan Total Rp 104 Juta, Ternyata Penggembala Bebek

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved