Panduan Doa Mudik Lebaran Lengkap Tuntunan Cara Salat Musafir, Jamak, dan Qashar
Berikut ini panduan dan tuntuan mudik nyaman tanpa takut meninggalkan ibadah di sepanjang perjalanan
TRIBUNLOMBOK.COM - Mudik lebaran merupakan momen ditunggu-tunggu saat Idul Fitri untuk kembali berkumpul dengan keluarga di hari raya.
Para pemudik tak jarang menempuh perjalanan jauh untuk pulang ke kampung halaman.
Berikut ini panduan dan tuntuan mudik nyaman tanpa takut meninggalkan ibadah seperti bacaan doa, tuntutan salat musafir hingga salat jamak dan qashar, seperti dikutip dari laman Bimas Islam.
Doa Mudik
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ
Artinya: “Tiga do’a mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu: do’a orang yang terzholimi, do’a seorang musafir, dan do’a orang tua pada anaknya.” (HR. Ahmad 12/479 no. 7510, At Tirmidzi 4/314 no. 1905, Ibnu Majah 2/1270 no. 3862.)
Baca juga: 2 Alasan Idul Fitri 1444 H Jatuh pada Sabtu 22 April 2023
Adapun doa sebelum mudik sebagai berikut:
سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ
Subhanalladzi sakh-khoro lanaa hadza wa maa kunna lahu muqrinin. Wa inna ila robbina lamun-qolibuun. Allahumma innaa nas’aluka fii safarinaa hadza al birro wat taqwa wa minal ‘amali ma tardho.Allahumma hawwin ‘alainaa safaronaa hadza, wathwi ‘anna bu’dahu. Allahumma antash shoohibu fis safar, wal kholiifatu fil ahli. Allahumma inni a’udzubika min wa’tsaa-is safari wa ka-aabatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli.
Artinya: “Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini.
Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga”.
Ketentuan Salat orang Musafir
Di antara salat yang dianjurkan dalam Islam adalah melakukan salat sunnah safar, yaitu salat sunnah yang dilakukan ketika hendak melakukan perjalanan atau bepergian.
Kesunnahan ini disebabkan kebiasaan Rasulullah yang tidak pernah meninggalkan sebuah tempat kecuali ia melakukan salat sunnah sebelum pergi, yaitu salat sunnah safar.
مَا خَلَّفَ أَحَدٌ عَلَى أَهْلِهِ أَفْضَلُ مِنْ رَكْعَتَيْنِ يَرْكَعُهُمَا عِنْدَهُمْ حِينَ يُرِيدُ السَّفَرَ
Artinya, “Tidak ada sesuatu yang lebih utama untuk ditinggalkan seorang hamba bagi keluarganya, daripada dua rakaat yang dia kerjakan di tengah (tempat) mereka ketika hendak melakukan perjalanan.” (HR ath-Thabrani).
Tata Cara Salat Musafir
Berikut adalah tata cara salat yang harus dilakukan sebelum seseorang melakukan perjalanan sebagai musafir:
Pertama, Niat;
أُصَلِّي سُنَّةَ السَّفَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalliî sunnatas safari rak’ataini lillâhi ta’âla
Artinya, “Saya niat shalat sunnah perjalanan dua rakaat karena Allah ta’âla.”
Kedua, berdiri: Berdiri menghadap kiblat, menegakkan badan dengan tegak dan merapatkan kedua kaki;
Ketiga, Takbiratul Ihram;
Baca juga: Kenapa Dilarang Puasa Saat Hari Idul Fitri? Begini Penjelasan Hadis
Keempat, membaca Surat Al-Fatihah: Setelah takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah sebagai bacaan wajib dalam salat;
Kelima, Rukuk: Setelah membaca Al-Fatihah, melakukan rukuk dengan membungkukkan badan dan meletakkan tangan di atas lutut, sambil mengucapkan "Subhaana rabbiyal 'adziim" (Maha suci Tuhan yang Maha Agung);
Keenam, I'tidal atau bangkit dari rukuk: Bangkit dari rukuk dan berdiri dengan tegak, sambil mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah" (Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya) dan "Rabbana wa lakal hamd" (Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji);
Ketujuh, Sujud: Setelah bangkit dari rukuk, melakukan sujud dengan meletakkan kedua tangan di atas lantai dan meletakkan dahi dan hidung pada lantai, sambil mengucapkan "Subhaana rabbiyal a'la" (Maha suci Tuhan yang Maha Tinggi);
Kedelapan, duduk di antara dua sujud: Bangkit dari sujud dan duduk di antara dua sujud dengan duduk yang tegak;
Kesembilan, sujud kedua: Setelah duduk di antara dua sujud, melakukan sujud kedua seperti pada langkah ke-7;
Sepuluh, Tahiyat akhir: Setelah melakukan sujud kedua, duduk dengan posisi bertumpu pada kaki kiri dan menyentuh jari telunjuk kanan dengan jari tengah kiri dan mengucapkan;
Kesebelas, salam: Setelah tahiyat akhir, mengucapkan salam dengan memalingkan kepala ke arah kanan, dan mengucapkan "As-salamu 'alaikum wa rahmatullah" (salam sejahtera dan rahmat Allah), kemudian memalingkan kepala ke arah kiri dan mengucapkan "As-salamu 'alaikum wa rahmatullah”.
Jamak Shalat
Keringanan hukum salat bagi orang yang musafir disebut sebagai "qashar" atau "jamak".
Jamak artinya menggabungkan, yaitu menggabungkan dua waktu shalat yang berbeda menjadi satu waktu salat. Misalnya, menggabungkan salat dzuhur dengan ashar atau isya dengan maghrib pada waktu yang sama, dengan melakukan masing-masing salat hanya dua rakaat.
Salat jamak dapat dilaksanakan dengan dua cara:
Baca juga: Penjelasan Pemerintah Soal Penetapan Idul Fitri 1444 H Jatuh pada Sabtu 22 April 2023
Jamak Taqdim
Jamak yang didahulukan, yakni menjamak dua salat yang dilaksanakan pada waktu yang pertama.
Misalnya menjamak salat duhur dengan asar, dikerjakan pada waktu Zuhur (4 rakaat salat Zuhur dan 4 rakaat salat asar) atau menjamak salat magrib dengan ‘isya dilaksanakan pada waktu magrib (3 rakaat salat magrib dan 4 rakaat salat ‘isya).
Tata cara Salat Jamak Taqdim
1) Niat salat, misalnya Zuhur dengan jamak taqdim;
اُصَلِّى فَرْضَ الظُهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَقْدِيْمًا مَعَ العَصْرِ فَرْضًا للهِ تَعَالى
“Saya niat shalat shalat duhur empat rakaat digabungkan dengan shalat asar dengan jamak takdim karena Allah Ta’ala”
2) Takbiratul ihram;
3) Shalat Zuhur empat rakaat seperti biasa;
4) Salam;
5) Berdiri lagi dan berniat shalat yang kedua (ashar). Berikut niatnya:
اُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَقْدِيْمًا مَعَ الظُهْرِ فَرْضًا للهِ تَعَالى
“Saya niat shalat asar empat rakaat digabungkan dengan shalat duhur dengan jamak takdim karena Allah ta’ala.”
6) Takbiratul Ihram;
7) Shalat asar empat rakaat seperti biasa;
8) Salam.
Jamak Takhir
Sedangkan jamak takhir adalah menjamak salat yang dilaksanakan dalam waktu salat yang kedua. Salat zuhur dengan ashar dilaksanakan di dalam waktu ashar. Salat magrib dan isya dilaksanakan di dalam waktu isya.
Tata Cara Shalat Jamak Takhir
1) Niat, misalnya berniat jamak Zuhur dengan Ashar:
أصلى فرض الظهر أربع ركعات مجموعا بالعصر جمع تأخيرالله تعالى
Ushalli fardu az zuhri arba’a rakaātin majūa’n bil ‘asri jam’a takhir lillahi Taala
“Saya niat shalat fardlu zuhur empat rakaat di-jamak bersama ashar dengan jamak ta’khir karena Allah Ta’ala.”
2) Takbiratul ihram;
3) Shalat magrib tiga rakaat seperti biasa;
4) Salam;
5) Berdiri lagi dan berniat shalat yang kedua (‘isya).
Salat Qashar
Qashar artinya mempersingkat, yaitu mempersingkat jumlah rakaat salat yang biasa dilakukan di rumah menjadi setengahnya. Misalnya, salat lima waktu yang biasa dilakukan empat rakaat di rumah, maka ketika dalam perjalanan hanya dilakukan dua rakaat untuk salat dzuhur, ashar, dan isya.
Tata cara Shalat Qasar
Ambil contoh salat qasar duhur, dengan cara sebagai berikut:
1. Berniat shalat dengan cara qasar. Jika dilafalkan sebagai berikut:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli Fardhu Az Zuhri Rakataini qasran lillahi Taa’la
“Saya niat salat zhuhur dua rakaat karena di-qashar, karena Allah ta’ala.”
2.Takbiratul ihrom;
3. Salat dua rakaat;
4. Salam.
(*)
| Daftar Tunggu Ibadah Haji Dipangkas Jadi 26 Tahun? Cek Rincian Seluruh Provinsi |
|
|---|
| Kuota Haji NTB Dikabarkan Naik, Daftar Tunggu Kini Jadi 26 Tahun |
|
|---|
| Usulan Biaya Haji Tahun 2025: BPIH Rp88,4 Juta, Jemaah Bayar Rp54,9 Juta |
|
|---|
| 2 Jemaah Haji Indonesia Hilang Sejak Mei 2025 Belum Ditemukan Jelang Pemulangan |
|
|---|
| Koper Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Arab Saudi Dikirim ke Pihak Keluarga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/ilustrasi-tata-cara-sholat-dhuha-lengkap-dengan-doa-doanya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.