Kisah Pensiunan Guru SD di Lombok Timur Dapat Bantuan Kursi Roda Elektrik Canggih
Rachmat Hidayat membawakan bantuan kursi roda elektrik yang harga satu unitnya mencapai Rp 27 juta
Tak butuh waktu lama bagi Hj Sahrun untuk mengakrabi fitur-fitur canggih di kursi roda elektrik tersebut.
Raut wajahnya tak bisa menyembunyikan, betapa hatinya membuncah bahagia.
“Saya tidak menyangka, ternyata masih begitu diperhatikan oleh Kak Rachmat,” katanya.
Segudang rencana pun sudah ada di benaknya. Yang sudah pasti, kursi roda elektrik canggih itu kini menjadi kepingan pelengkap dalam aktivitas sehari-hari, setelah dirinya tidak bisa lagi berjalan leluasa.
Termasuk akan sangat membantunya dalam berbibadah ke masjid dan musala terdekat.
Selain bantuan kursi roda elektrik, Rachmat menyerahkan pula bingkisan untuk Idul Fitri bagi Hj Sahrun. Kepada sejumlah anak-anak Hj Sahrun, Rachmat juga menyerahkan bantuan uang untuk menghadapi Lebaran.
Dari rumah Hj Sahrun, masih di Kelurahan Majidi, Rachmat kemudian menyambangi rumah sepasang suami istri di Lingkungan Kampung Baru, yakni Darmasih dan Faizah.
Hanya kendaraan roda dua yang bisa sampai di rumah suami istri yang menderita stroke dan lumpuh tersebut.
Baca juga: Mantan Kepala Dinas Perhubungan NTB Terima Bantuan Kursi Roda Elektrik
Sesampai di rumah tersebut, Rachmat mendapati Darmasih sedang tergolek di lantai rumah.
Suasana siang yang terik rupanya menyebabkan pria kelahiran 1948 tersebut mendinginkan tubuh di lantai. Tanpa baju, Darmasih berbaring lelap.
Sementara sang istri Faizah, sedang duduk di atas kursi. Di dekatnya ada anak dan menantunya yang sedang memasak. Ikut menemani, saudara perempuanya.
Kedatangan Rachmat disambut histeris oleh keluarga Darmasih. Rupanya, dengan keluarga ini, Rachmat memiliki hubungan yang sangat dekat.
Darmasih, telah dikenal Rachmat semenjak dirinya masih menempuh pendidikan di bangku SMA di Pancor.
Darmasih dahulu adalah pria yang dikenal sangat kuat secara fisik di Pancor. Tak ada yang berani melawannya. Maling-maling pun takut kepadanya.
Selepas jadi buruh di pasar, Darmasih kemudian beralih profesi sebagai kusir cidomo.
Mengenal Panyakan, Tradisi Masyarakat Korleko Lombok Timur Menutup Perayaan Maulid Nabi |
![]() |
---|
Pipa Air Rusak Akibat Banjir, Warga Korleko Kesulitan Mendapat Air Bersih |
![]() |
---|
Jembatan Penghubung Desa Teko-Apitaik Rusak, Bupati Lombok Timur Bangun Jalan Darurat |
![]() |
---|
Jembatan Penghubung di Desa Teko Lombok Timur Rusak, Warga Terpaksa Putar Arah hingga 5 Kilometer |
![]() |
---|
Jembatan Penghubung Rusak, Warga Apit Aik Khawatir Rumahnya Amblas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.