Penjelasan Kuasa Hukum Jemaah Umrah Yatofa Tanggapi Alasan Travel Soal Kasus Gagal Berangkat

Para jemaah menyayangkan alasan travel umrah yang menyebut ada sisa kekurangan dana yang belum dibayar

ISTIMEWA
Kondisi jemaah umrah Yayasan Yatofa Bodak Lombok Tengah duduk di area keberangkatan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (9/4/2023). Para jemaah menyayangkan alasan travel umrah yang menyebut ada sisa kekurangan dana yang belum dibayar. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Jemaah umrah Yayasan Yatofa Bodak Lombok Tengah gagal berangkat akhirnya buka suara soal sisa dana yang diklaim belum dibayarkan.

Melalui kuasa hukum Abdul Majid, para jemaah menyayangkan alasan travel umrah PT Mayyasah Wisata Mulia.

"Terkesan seolah-olah mau cuci tangan padahal sehari sebelumnya kita sudah melakukan mediasi dan berjalan dengan baik," kata Majid, Jumat (14/4/2023).

Majid menjelaskan kronologi pihak travel menyebut klaim kekurangan pembayaran biaya umrah dimaksud.

Dia mengungkap bahwa pihak travel menyatakan ada kenaikan biaya umrah pada 2 April 2023.

"Itu disanggupi pihak yayasan dengan catatan akan diserahkan setelah sampai di Madinah," jelasnya.

Baca juga: Puluhan Jemaah Umrah Asal Lombok Terlantar di Bandara Soekarno-Hatta, Diduga Terkendala Visa

Majid mengurai alasan pihak yayasan yang menunda pembayaran sisa dari kenaikan biaya umrah itu.

Antara lain, 93 jemaah tersebut sebelumnya dijanjikan berangkat akhir Februari 2023.

Kemudian janji berangkat itu molor berturut-turut yakni 2 Maret, 15 Maret, 2 April, 3 April dan terakhir 5 April 2023.

Selanjutnya para jemaah memilih untuk kembali ke Lombok dibanding menunggu keberangkatan di Jakarta.

Berdasarkan penuturan jemaah, pihak travel berjanji akan memberangkatkan pada 8 April 2023 dan tertuang dalam surat perjanjian.

"Sampai pada waktu yang sudah dijanjikan, ternyata tiket pun tidak ada," sebut Majid.

Padahal, sambung dia, jemaah kala itu sudah menunggu di lobi hotel hingga dini hari sambil menenteng barang bawaannya.

"Pihak yayasan yang diwakili Abah TGH Fadli FT bermusyawarah dengan jemaah dan memutuskan untuk pulang pada 9 April 2023. Inilah sebenarnya yg terjadi," urai Majid.

Majid menyatakan Yayasan Yatofa berkomitmen untuk menyelesaikan administrasi keberangkatan 93 jemaah umrah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved