Harga Tiket Bus Naik 50 Persen Jelang Lebaran, Ini Kata Kepala Terminal Mandalika dan Organda
"Selain kenaikan penumpang, tarif juga mengalami kenaikan. Kalau tujuan Bima itu, harganya sudah Rp 300 ribu, bahkan lebih," kata Marthen, Selasa.
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Menjelang masa Mudik Lebaran 2023, harga tiket bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) mengalami kenaikan tarif.
Kenaikan tarifnya bahkan mencapai 50 persen. Kenaikan harga tiket bus itu juga terjadi Terminal Mandalika Mataram.
Kepala Terminal Mandalika, Marthen Tanone mengatakan, kenaikan tarif tiket itu masih dalam kata wajar.
Pasalnya sudah melalui kesepakatan anatara Pemerintah, Organda, dan Pengusaha Angkutan.
"Selain kenaikan penumpang, tarif juga mengalami kenaikan. Kalau tujuan Bima itu, harganya sudah Rp 300 ribu, bahkan lebih," kata Marthen, Selasa (11/4/2023).
Baca juga: Berikan Layanan Terbaik, RS Mandalika dan BPJS Kesehatan Segera Jalin Kerja sama
Sementara itu, Ketua Organda NTB Junaidi Kasum menuturkan, kenaikan tarif tiket itu sudah seusai dengan batas atas dan batas bawah.
Menurutnya, soal harga tiket tersebut hanya ada penyesuaian saja, terlebih menjelang lebaran tahun 2023.
"Tadi kami sudah membahasnya, jadi penysuaian harga tiket ini sudah sesuai dengan batas atas dan batas bawah," katanya.
Untuk hari biasa kata dia, pengusaha angkutan bisa bermain di angka Rp 200 ribu ke atas.
Sementara itu, untuk hari-hari menjelang mudik lebaran ini, harga tiket sesuai kesepakatan mulai dari Rp 300 ribu.
"Ini hanya penyesuaian saja, mulai berlakunya hari ini. Kita sepakati harganya itu Rp 300 ribu," ujarnya.
Sambung Junaidi, ia tidak menampik adanya pengusaha yang mematok harga lebih dari Rp 300 ribu yang sudah menjadi kesepakatan.
Perihal tersebut, dirinya juga sudah mendapat alasan dari para pengusaha.
"Kalau dari alasannya, penumpang hanya nambah Rp 10 sampai 20 ribu saja. Itu alasannya karena pada saat mudik ini, ada bawaan barang penumpang yang memang banyak," tuturnya.
Di sisi lain, Damri sebagai perusahaan BUMN konsisten dengan tarif yang sudah ada.
Masih kata Junaidi, ia memastikan jumlah kendaraan mudik untuk masyarakat NTB sudah siap.
Dari catatannya, jumlah kendaraan sudah mencapai 200 unit, dengan kategori layak jalan.
"Kalau itu kurang, nantinya teman-teman dari PO akan mengambil bus pariwisata. Nantinya kita pakai izin sementara," pungkasnya.
(*)
Diduga Memaksa Membeli, Pedagang Asongan dan Penumpang Bus Adu Jotos di Terminal Mandalika |
![]() |
---|
Kapan Idul Adha 2025? Tanggal Lebaran Kurban Pemerintah dan Muhammadiyah Berpotensi Sama |
![]() |
---|
PLN Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif Listrik Pasca Lebaran |
![]() |
---|
Pemudik di Bima Naik 20 Persen, Pelni Siapkan Armada dan Layanan Ekstra untuk Arus Balik |
![]() |
---|
Bupati Lombok Barat LAZ Tekankan Pentingnya Disiplin ASN di Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.