Berita Bima
Update Banjir di Bima: Air Mulai Surut di Beberapa Tempat Pagi Ini, Pemdes Minta Dapur Umum
Isyrah menjelaskan, di Desa Naru terdapat tiga dusun yang airnya belum surut yakni Dusun Tanimulya, pemukiman warga tergenang di bagian selatan jalan.
Penulis: Atina | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Setelah merendam rumah warga sejak Minggu malam (2/4/2023), pagi ini banjir di sejumlah desa di Kecamatan Woha Kabupaten Bima mulai surut.
"Masih ada airnya, tapi sudah tidak setinggi semalam sampai tadi sahur," ujar Kalak BPBD Kabupaten Bima, Isyrah saat dikonfirmasi Senin (3/4/2023) pagi.
Baca juga: Banjir Tak Kunjung Surut, Warga di Bima Lewati Sahur dalam Suasana Banjir
Ada tiga wilayah desa yang masih direndam banjir, yakni Desa Naru, Desa Nisa dan Desa Penapali.
Isyrah menjelaskan, di Desa Naru terdapat tiga dusun yang airnya belum surut yakni Dusun Tanimulya, pemukiman warga tergenang di bagian selatan jalan.
"Termasuk jalan raya depan masjid ke barat sekitar 100 meter, ketinggian air sekitar 40 centimeter di atas bahu jalan," sebut Isyrah.
Di Dusun Perintis, ada satu sekolah yakni SDN nomor 03 Tente masih terendam dan pemukiman warga.
Ketiga Dusun Sinar, pemukiman warga sebelah timur jalan raya masih tergenang.
Sementara itu, di Desa Nisa terdapat 2 dusun yang masih tergenang air yakni Dusun beringin dan Dusun Karya.
Dikonfirmasi terpisah, Kades Nisa mengaku, jumlah warganya yang terdampak banjir sejak semalam hingga pagi ini sebanyak 812 Kepala Keluarga atau 1.817 jiwa.
Ia juga sudah mengirim surat ke Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri untuk membuka dapur umum di desanya untuk membantu warga yang terdampak.
Meski puasa, tapi ada anak dan lansia yang tetap membutuhkan makanan sehingga keberadaan dapur umum sangat dibutuhkan.
Kondisi ini pun diakui Kalak BPBD, yang mana warga kesulitan peroleh makanan sejak sahur karena seluruh pemukiman terendam.
"Ada yang ngungsi, tapi ngungsi hanya untuk makan sahur dan sekarang sudah kembali," tambah Kalak BPBD.
Saat ini akunya, tim kaji cepat sedang turun ke lapangan untuk mendata dampak yang terjadi, kemudian bantuan akan segera disalurkan. Seperti beras dan kebutuhan darurat lainnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.