Pilpres 2024

Jokowi Sudah Membisiki Megawati Kriteria yang Cocok Menjadi Capres 2024

Jokowi mengaku telah menyampaikan kriteria sosok yang cocok menjadi presiden berikutnya itu kepada Megawati.

|
Editor: Dion DB Putra
Istimewa via Tribunnews
Jokowi dan Megawati (kiri) dalam suatu kegiatan. Presiden Jokowi mengaku telah memberikan saran dan pandangan kepada Ketum PDIP Megawati tentang calon presiden 2024. 

Hasto menegaskan PDIP juga konsisten melakukan kaderisasi dengan baik dan terus menerus. Karena dari penggemblengan itulah akan lahir pemimpin terbaik.

"Maka bagi PDI Perjuangan pemimpin lahir dari kaderisasi. Maka untuk Capres berasal dari internal partai. Itu amanat dari Ibu Megawati Soekarnoputri," ujarnya.

Di sisi lain, meski bisa mencalonkan sendirian, PDIP menurut Hasto tetap ingin bekerja sama dengan Parpol lain. Komunikasi dengan berbagai Parpol terus dilakukan.

"Kerja sama merupakan keniscayaan, apalagi dengan spirit gotong royong, kami terus membuka ruang kerja sama dengan beberapa partai yang ada di dalam pemerintahan. Kecuali yang sudah bergerak duluan," kata Hasto.

"Tentu saja terbuka ruang kerja sama dan bagi PDIP kami kedepankan etika politik, kami mendorong prestasi secara bersama-sama, kami bisa mengelola kekuasaan untuk rakyat secara bersama-sama," tutupnya.

Bahas Reshuffle Kabinet

Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menduga, pembicaraan antara Jokowi dengan Megawati di Istana Merdeka pada akhir pekan lalu kemungkinan tak semata soal otak-atik nama pasangan Capres dan Cawapres. Melainkan juga terkait dengan isu reshuffle kabinet.

"Karena pertemuan itu di Istana Merdeka, kemungkinan besar agenda utamanya membahas reshuffle kabinet. Agenda lain hanyalah bumbu-bumbu dalam pertemuan itu," kata Jamiluddin.

Ia pun meyakini reshuffle kabinet menteri dari Partai NasDem turut masuk dalam pembahasan tersebut. Sebab, Jokowi kata Jamiluddin, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam di Istana itu ingin meminta masukan atau saran dari Megawati.

"Jokowi tampaknya ingin mendapat masukan Megawati terkait perlu tidaknya menteri dari NasDem direshuffle. Dukungan politik itu diperlukan Jokowi mengingat mereshuffle menteri dari NasDem secara politis sangat sensitif dan berisiko," ujar dia.

Jamiluddin menyatakan, jika dukungan dari Megawati diperoleh, maka Jokowi akan lebih mudah meyakinkan partai koalisi lainnya dalam mereshuffle menteri dari partai pimpinan Surya Paloh tersebut. Sebab, selama ini partai koalisi lainnya cenderung sejalan dengan kehendak Jokowi.

"Megawati yang memposisikan Jokowi sebagai petugas partai tak sungkan mengkritiknya secara terbuka. Karena itu, Jokowi tak ingin salah langkah dalam mereshuffle menteri dari NasDem," kata dia. (tribun network)

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved