Berita Politik NTB

Fahri Hamzah Kritik Anggota DPR RI Asal NTB: Jangan Hanya Jadi Penyalur Bansos dan Pelayan Eksekutif

Menurut Fahri tugas anggota DPR adalah mengawasi semua program pemerintah. Menurutnya sebagai anggota DPR juga harus memiliki gaya hidup sederhana

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Fahri Hamzah Kritik Anggota DPR RI Asal NTB: Jangan Hanya Jadi Penyalur Bansos dan Pelayan Eksekutif - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, Sabtu (19/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah memberikan kritik pedas terhadap anggota dewan perwakilan rakyat (DPR) yang suka bagi-bagi bantuan sosial (bansos) di Provinsi NTB.

Menurut Fahri tugas bagi-bagi bansos itu bukanlah pekerjaan anggota DPR.

"Anggota dewan bukan penyalur bansos. 10 anggota DPR dari NTB tidak ada yang berteriak atas kezaliman yang terjadi," kata Fahri Hamzah saat orasi di depan ribuan kader Partai Gelora di Lombok Timur pada Minggu (19/3/2023).

"Rupanya mereka jadi penyalur bansos. Itu bukan tugas anggota dewan. Pekerjaan anggota dewan itu tinggi. Dia diberikan perlindungan, diberikan hak imunitas," imbuh Fahri.

Baca juga: Ribuan Kader Sambut Capres dan Cawapres Partai Gelora Anis Matta-Fahri Hamzah di Lombok Timur

Menurut mantan politikus PKS kelahiran Kabupaten Sumbawa NTB itu bahwa seluruh anggota DPRD diberikan gaji dan diberikan protokoler untuk sejajar dengan pemerintah.

Mandat itu diberikan agar bisa dan mampu mengawasi kinerja pemerintah.

"Lah ini, kita rakyat disuruh ikut ngawasin, enak aja. Lah mereka (DPRD) makan gaji buta itu gak benar. Semua kan akhirnya tidak dapat diawasi dia," kata Fahri.

Menurut Fahri tugas anggota DPR adalah mengawasi semua program pemerintah. Menurutnya sebagai anggota DPR juga harus memiliki gaya hidup sederhana dan tidak aneh-aneh.

Baca juga: Partai Gelora Mulai Panaskan Mesin, Anis Matta dan Fahri Hamzah Kunjungi NTB Pekan Ini

"Ini gak. Malah tidak ada pengawasan di dewan. Bagaimana bisa pejabat yang gaya hidupnya aneh-aneh itu dia awasi? Punya mobil segala macam. Dan dipamerkan lagi. Gak ada pengawasan sama sekali," katanya.

Bahkan anehnya lagi kata Fahri, ada pula anggota DPR meminta rakyat mengawasi kinerja anggota DPR. Saat diawasi oleh rakyat, malah anggota DPR tersebut marah-marah kepada rakyat.

"Ini ngapain. Kalau di negara demokrasi maju itu rakyat habis nyoblos tidur karena ada penjaga. Lah itu yang kita pilih untuk mengawasi. Ini gak. Kita rakyat malah disuruh berantem dianya tidur-tidur," katanya.

Dia pun mensinyalir anggora DPR yang memiliki kinerja seperti yang disebutkan itu lebih baik tidur dan tidak bekerja. Fahri bahkan meminta agar DPR yang memiliki sikap seperti itu lebih baik diam saja.

"Di NTB itu misalnya kita punya 10 anggota dewan. Besok-esok kita keliling. Kita ketemu orang galak di sana bukan disuruh tidur malah nyogok rakyat dengan bansos-bansos. Emang dia jadi tukang penyalur bansos pemerintah kita pilih dia," kritiknya

Dia pun meminta agar anggota DPR yang suka membagi bansos di NTB berbenah. Bahkan dia menyebut pekerjaan bagi-bagi bansos bukanlah pekerjaan DPR, melainkan pekerjaan pemerintah.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved