Yusril Ihza Mahendra dan Zulkifli Hasan Bicara dalam Seminar Hari Jadi ke-70 Nahdlatul Wathan

Prof Yusril Ihza Mahendra mengatakan lahirnya peradaban baru perlu kolaborasi dan elaborasi pengetahuan agama dan teknologi.

|
FOTO ISTIMEWA/NAHDLATUL WATHAN
Pembicara menyampaikan materi dalam Seminar Kebangsaan dan Muktamar Pemikiran Mahasantri Nahdlatul Wathan di Ballroom Sembalun Hotel Aston Mataram, Kamis (16/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Pakar hukum dan tata negara Prof Yusril Ihza Mahendra dan Menteri Perdagangan Dr. H. Zulkifli Hasan menjadi pembicara kunci dalam seminar kebangsaan dan muktamar pemikiran mahasantri Nahdlatul Wathan (NW).

Seminar nasional yang masuk rangkaian acara peringatan Hari Jadi ke-70 Nahdlatul Wathan itu berlangsung di Ballroom Sembalun Hotel Aston Mataram, Kamis (16/3/2023).

Baca juga: Sejarah Nahdlatul Wathan: Tanggal Lahir, Muktamar Pertama, hingga Makna Lambang NW

Seminar kebangsaan dan muktamar pemikiran mahasantri NW mengusung tema ‘Eksistensi dan Peran Ormas dalam Mendorong Partisipasi Publik bagi Pembangunan Pasca 2 Dekade Reformasi’.

Prof Yusril Ihza Mahendra mengatakan lahirnya peradaban baru perlu kolaborasi dan elaborasi pengetahuan agama dan teknologi.

Menurut Prof Yusril, Islam selalu releven dengan perkembangan zaman.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyayakan, peran ummat Islam itu luar biasa bagi bangsa Indonesia.

Ormas Islam adalah bagian dari pendiri lahirnya negara Indonesia.

"Makanya jangan kita mau diadudomba, karena kalau terjadi kemarahan sesama maka ummat Islam yang rugi dan itulah yang mereka inginkan," tandasnya.

Zulkifli Hasan mengatakan, delapan dari 10 orang di Indonesia adalah umat Islam. Islam merupakan umat yang mayoritas.

"Jadi kalau dibelah dua orang Indonesia ini, maka sesama Islamlah kita berkelahi. Maka, mari kita bersikap secara rasional tidak emosional," pungkasnya.

Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr Zulkieflimansyah dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan seminar yang dilaksanakan NW. "Ini merupakan terobosan yang luar biasa," ucapnya.

Menurut Gubernur Zulkieflimansyah, inovasi dan pengembangan teknologi harus terus kita lakukan. Gubernur yakin jika ini di suarakan oleh organisasi NW tentu akan terjadi percepatan dalam pengembangan, mengingat NW merupakan organisasi terbesar di NTB.

"Isu inovasi teknologi harus sering diucapkan, harus sering didiskusikan. NW harus bisa menyiapkan SDM yang lebih fokus dalam sains dan teknologi, sehingga menjadi kombinasi yang luar biasa antara ilmu agama dan sains. Inovasi-inovasi ini harus segera dimunculkan di pondok-pondok kita," pungkasnya.

Ketua Umum PBNW melalui Sekjen PBNW Prof. Fahrurrozi Dahlan menyebutkan momentum bersejarah ini hadir untuk melaksanakan sebuah gerakan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved