Atlet Berprestasi Andalan NTB Tuding Gubernur NTB PHP Soal Gaji Pelatda Hingga Status Kepegawaian

Beberapa atlet yang sudah berprestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 lalu, dijanjikan akan diberikan lapangan pekerjaan

|
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/JIMMY SUCIPTO
Atlet dari cabang olahraga (cabor) Tinju Sinta Agustini dan Ainun Azizah (dua kanan), atlet cabor Panjat Tebing Ade Irma Suryani (hitam tengah), atlet cabor tolak peluru, I Dewa Ayu Gita Ariyanti (kiri merah), atlet Kempo Rini Kurniati (kanan merah), serta dua atlet cabor Atletik andalan NTB maupun Indonesia, Andriyan (kuning) dan Dian Eka Yanti (biru) yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, di GOR 17 Desember Turida Mataram, Senin (13/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sejumlah atlet berprestasi Nusa Tenggara Barat (NTB) meluapkan kekecewaannya mengenai kesejahteraan para atlet yang tidak kunjung diberikan.

Baik gaji di Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) selama dua bulan, maupun kejelasan status pekerjaan.

Saking kecewanya karena gaji yang kerap mandek, para atlet menyebut Gubernur NTB, Zulkieflimansyah memberikan janji palsu (PHP).

Pasalnya, beberapa atlet yang sudah berprestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 lalu, dijanjikan akan diberikan lapangan pekerjaan.

Layaknya Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Baca juga: KONI Mataram Bagikan Bonus Atlet Porprov NTB 2023 Sebesar Rp3,6 Miliar

Beberapa atlet NTB berprestasi di PON Papua yang mengatakan hal tersebut ialah atlet dari cabang olahraga (cabor) Tinju Sinta Agustini dan Ainun Azizah,

Atlet cabor Panjat Tebing Ade Irma Suryani, atlet cabor tolak peluru, I Dewa Ayu Gita Ariyanti, atlet Kempo Rini Kurniati,

Serta dua atlet cabor Atletik andalan NTB maupun Indonesia, Andriyan dan Dian Eka Yanti.

Mereka pernah dijanjikan untuk mendapatkan pekerjaan sebagai PNS usai berhasil menyumbangkan medali di PON Papua 2021.

"Kita saat itu dijanjikan pekerjaan, bahkan kami masih menyimpan videonya. Tapi pada kenyataannya bagaimana? Kita masih seperti ini, belum diangkat sebagai menjadi PNS atau PPPK, hanya honorer," kata para atlet di GOR 17 Desember, Turida, Kota Mataram, Senin (13/3/2023).

Atlet-atlet tersebut pun membandingkan pada lapangan pekerjaan yang diberikan terhadap atlet berprestasi pada masa sebelumnya.

Dijelaskan atlet yang sudah empat kali mewakili NTB di PON dan sudah berkerja sebagai PNS, Andriyan, sejumlah atlet yang berprestasi pada tahun 2010 diberikan jabatan sebagai PNS melalui jalur prestasi.

Pada saat itu dikatakan Andriyan, sebanyak 26 atlet lolos semua menjadi PNS.

Sebagai perbandingan, sebanyak 20 atlet asal NTB yang menyumbangkan medali di PON Papua 2021 lalu, dan tidak ada yang menjadi pegawai PNS maupun PPPK hingga saat ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved