Berita Nasional

Foto Wahyu Kenzo dan Ketua MPR Bamsoet Beredar Setelah Pengungkapan Kasus Penipuan Robot Trading

Crazy Rich Surabaya, wahyu Kenzon ditangkap terkait kasus penipuan modus Robot Trading Auto Trade Gold (ATG).

Editor: Robbyan Abel Ramdhon
DOK ISTIMEWA
Foto Wahyu Kenzo dan Ketua MPR Bamsoet Beredar Setelah Pengungkapan Kasus Penipuan Robot Trading - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Bambang Soesatyo (Bamsoet) dengan Crazy Rich Surabaya, Wahyu Kenzo 

TRIBUNLOMBOK.COM - Crazy Rich Surabaya, wahyu Kenzon ditangkap terkait kasus penipuan modus Robot Trading Auto Trade Gold (ATG).

Kenzon ditangkap aparat Polres Malang Kota karena diduga melakukan penipuan investasi bodong yang memakan 240 orang korban dengan total kerugian mencapai Rp18 miliar.

Bersamaan dengan penangkapan Wahyu Kezon, media sosial dihebohkan dengan beredarnya foto orang kaya itu bersama Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bamgbang Soesatyo (Bamsoet).

Dalam foto itu, terlihat Kenzo duduk di kursi kerja Bamsoet, sedangkan Bamsoet berdiri di belakangnya.

Baca juga: Ngeri! Mahfud MD Bongkar Dugaan Sindikat di Kemenkeu, Nilai Transaksi Capai Rp300 Triliun

Kebersamaan itu sontak mengundang cibiran dan rasa curiga warganet. Banyak orang menduga-duga, keduanya memiliki hubungan khusus, terutama dalam bisnis.

Sebagian lainnya mengaitkan Bamsoet dengan kasus penipuan yang menjerat Wahyu Kenzo.

Cerita korban penipuan

Salah seorang korban Wahyu Kenzo, Deny Yosua mengatakan ia mengalami kerugian dalam kasus ATG yang diduga dikelola oleh Wayu Kenzo.

Deny mengatakan ia mengenal ATG sejak Oktober 2021 lalu setelah ia diajak salah seorang rekannya yang bernama Rudy untuk investasi di ATG.

Baca juga: VIRAL Pesta Pernikahan di Rel Kereta Api, PT KAI Berikan Klarifikasi Ini, Lokasi di Yogyakarta

"Saya pun mencoba, dan bisa WD (Withdraw) lancar. Berhasil merekrut lebih kurang 50 member. Selain itu, member saya juga sampai ada yang investasi hingga Rp11 miliar," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (8/3/2023).

Apabila ditotal dengan seluruh membernya, hingga saat ini ada dana sekitar Rp20 miliar yang tersangkut di ATG.

Dana tersebut tidak dapat dicairkan, terhitung sejak Januari 2022.

Kepada para membernya, baik owner dan leader ATG kerap kali berdalih ada kerusakan sistem alias error.

Bahkan ada yang menyebutkan ada regulasi baru, sehingga proses WD cukup rumit dan butuh proses.

Dirinya juga mengaku, seluruh member ATG selalu dijanjikan untuk bisa melakukan WD. Ketika WD ini selalu dijanjikan akan untung, sesuai paket jangka waktu yang dipilih.

"Selain di ATG, kami juga ada investasi di sektor Crypto atau ATC (Auto Trade Crypto). Untuk robot trading ini, memang aturannya tidak diperjualbelikan," jelasnya.

"Sehingga dalam menjual ATG, kami membeli paket produk kesehatan dan gratis robot trading. Robot ini dalam penawarannya diberikan gratis, dan boleh dipakai atau tidak," bebernya.

 

Sumber: WartaKotalive.com

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved