Konflik Rusia vs Ukraina
Dianggap Aman dari Perang, 90 Ribuan WNA Rusia dan Ukraina Mengungsi ke Bali
Tercatat pada 2022 WNA Rusia yang berkunjung ke Bali 58.031 orang dan pada Januari 2023 meningkat yakni 22.703 orang.
TRIBUNLOMBOK.COM, DENPASAR - Kunjungan Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia dan Ukraina meningkat ke Bali setelah terjadinya perang Rusia dan Ukraina yang tak kunjung selesai sejak Februari 2022 lalu.
Tercatat pada 2022 WNA Rusia yang berkunjung ke Bali 58.031 orang dan pada Januari 2023 meningkat yakni 22.703 orang.
Baca juga: Kisah Jurnalis NTB Meliput Perang Rusia-Ukraina, Bawa Misi Kemanusiaan dan Perdamaian
Sementara untuk WNA Ukraina pada 2022 yang berkunjung ke Bali 7.466 orang dan pada Januari 2023 sebanyak 2.633 orang.
Setelah ditotal secara keseluhuran, jumlah WNA Rusia dan Ukraina yang sudah ke Bali sejak 2022 sampai Januari 2023 ini 90.833 orang. Data tersebut didapatkan dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun mengatakan, memang sejak dinyatakan dibuka untuk internasional, Bali dinyatakan sebagai tempat yang aman dan damai, baik untuk berwisata, bekerja maupun untuk tinggal.
“Bali dianggap tempat yang aman dari Covid-19, karena penerapan protokol kesehatan di fasilitas pariwisata maupun tempat umum, penerapan vaksinasi, masyarakatnya yang disiplin dan sebagainya,” ungkapnya, Kamis (23/2/2023).
Terlebih, kata Tjok, masyarakat Bali sangat ramah, bertoleransi tinggi dan menghornati pendatang, khususnya wisatawan.
Menurutnya, hal ini juga menjadi faktor wisman menilai Bali menjadi tempat yang sangat aman dan damai. “Jadi masyarakat internasional menganggap Bali tempat yang sangat damai dan aman,” katanya.
Kabar adanya WNA Rusia dan Ukraina bekerja ilegal di Bali ditanggapi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Ia mengatakan, sudah komunikasikan hal tersebur dengan Dirjen Imigrasi.
“Kita tetap memiliki kebijakan memudahkan wisman masuk ke Indonesia, tapi harus tetap ada pemantauan sampai di Indonesia apakah mereka berkegiatan wisata atau nonwisata,” jelas Sandiaga, pada acara WTN Summit Time 2023 di Bali, Kamis (23/2/2023).
Dia mengatakan, seandainya ditemukan ada wisman yang melakukan kegiatan nonwisata tentu akan segera ditindak dan itu sudah menjadi komitmen yang sangat tinggi dari pemerintah.
Sandiaga juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Bali yang sudah bergotong-royong melaporkan kalau ada wisman yang menyalahgunakan liburan mereka di Bali.
“Di antaranya untuk bekerja, karena kita tidak bisa memberikan keleluasaan wisatawan untuk bekerja karena itu tidak mengacu pada izin dia masuk ke Indonesia,” imbuhnya. (sar/tribunbali)
Perahu Rusak di Tengah Perairan Sangeang, 7 Orang Nelayan Diselamatkan Tim SAR |
![]() |
---|
Remaja Bule Asal Rusia Lakukan Vandalisme di Bali, Sempat Ngaku sebagai Korban Pengeroyokan |
![]() |
---|
Helikopter Jatuh di Ukraina Tewaskan 14 Orang Termasuk Tiga Pejabat Tinggi |
![]() |
---|
Rudal yang Hantam Polandia Merupakan Peluru Nyasar Ukraina Bukan dari Rusia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.