Pemilu 2024

Konstituen Partai Golkar Paling Suka Media Tradisional Disusul Pemilih PDIP dan PAN

Litbang Kompas mencatat, sebanyak 60,4 persen pemilih Golkar lebih memilih menonton televisi.

|
Editor: Dion DB Putra
KOMPAS.COM/TATANG GURITNO
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (22/11/2022). Hasil survei Litbang Kompas mendapati konstituen Golkar lebih menyukai media tradisional seperti televisi dan media cetak atau koran ketimbang medsos. 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Litbang Kompas mengulik kebiasaan pemilih Parpol dalam menyerap informasi melalui media konvensial dan media sosial.

Hasil survei Litbang Kompas mendapati bahwa Golkar menjadi partai yang pemilihnya paling sedikit bermain media sosial (Medsos). Konstituen Golkar lebih menyukai media tradisional seperti televisi dan media cetak atau koran ketimbang Medsos.

Baca juga: Survei Kompas: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Presiden Jokowi Meningkat

Litbang Kompas mencatat, sebanyak 60,4 persen pemilih Golkar lebih memilih menonton televisi. Lalu, 4 persen pemilih memilih membaca koran. Total, pemilih Golkar yang menyukai media tradisional sebanyak 64,6 persen.

Sedangkan pemilih Golkar yang bermain Medsos ada di kisaran angka 23,8 persen. Artinya, tidak sampai seperempat pemilih Golkar yang memilih Medsos sebagai pilihan utamanya.

"Bagi Golkar, mungkin membangun strategi kampanye yang kuat di dunia maya belum menjadi urgensi," tulis Litbang Kompas, Selasa (21/2/2023).

Sementara itu, bila ditilik dari konstituen yang memilih televisi ketimbang Medsos, PAN berada di urutan teratas. Sebanyak 61,3 persen konstituen PAN memilih telivisi sebagai pilihan utamanya. Sedangkan yang menggunakan Medsos sebanyak 29 persen.

Sebanyak 55,8 persen pemilih PDIP menjadikan televisi sebagai pilihan utama mereka. Sedangkan, yang bermain Medsos sebanyak 32,9 persen.

Partai lain seperti PKB dan PPP turut mengalami kondisi yang sama, di mana cuma sepertiga dari konstituennya yang menjadikan Medsos sebagai pilihan utama. Menurut Litbang Kompas, semakin tua usia responden, maka semakin jarang orang tersebut bermain Medsos.

"Menarik untuk diperhatikan, sebagian besar dari partai yang konstituennya tidak terlalu aktif menggunakan media sosial adalah partai-partai yang cenderung mapan atau tradisional," tulis Litbang Kompas.

Survei Litbang Kompas berlangsung pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023. Survei ini melibatkan 1.202 responden yang dipilih dari 38 provinsi di Indonesia.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka, sedangkan sampel ditentukan secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat. Menggunakan metode itu, jajak pendapat memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error kurang lebih 2,83 persen.

PKS paling aktif main medsos

Survei Litbang Kompas juga mendapati bahwa PKS jadi Parpol dengan konstituen yang cukup aktif di dunia maya atau Medsos. Kemudian, Demokrat memiliki konstituen yang aktif di Medsos urutan kedua.

Sementara itu, Perindo menjadi partai ketiga dengan konstituen yang aktif bermain di Medsos.

Litbang Kompas mencatat mayoritas pemilih PKS aktif di Medsos dengan angka mencapai 57,2 persen. Lalu, disusul dengan 31,4 persen pemilih PKS yang cenderung memilih untuk menonton televisi.

"PKS jadi partai dengan konstituen yang cukup aktif di dunia maya. Sebanyak 57,1 persen dari responden yang ingin memilih PKS, sebagian besar cukup intens mengakses media sosial dalam sehari," demikian dikutip dari Litbang Kompas.

Jika ditotal, pemilih PKS yang mengakses media digital (Medsos dan berita online) jauh lebih banyak ketimbang pemilih yang menonton televisi. Kemudian, partai kedua yang punya pemilihnya aktif di Medsos adalah Demokrat dengan 46,3 persen. Sama halnya seperti PKS, Demokrat turut memiliki basis yang lebih aktif mengakses media digital ketimbang televisi.

"Pengaruh propaganda di dunia maya untuk keuntungan elektoral dari partai ini tentu makin menguat," tulis Litbang Kompas.

Sementara itu, di posisi ketiga, ada Partai Perindo yang memiliki konstituen aktif bermain Medsos sebanyak 42,9 persen.

Pemilih loyal terbanyak

Jajak pendapat Litbang Kompas pada Januari 2023 mengungkapkan bahwa PAN memiliki pemilih tetap (loyal) terbanyak disusul PDIP dan PPP. Survei ini turut menilik sikap pemilih untuk melihat potensi perubahan dukungan.

“Mereka yang masuk kategori pemilih tetap atau pemilih yang sudah memastikan diri tidak akan mengubah pilihannya,” ujar Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu dikutip dari Harian Kompas, Selasa (21/2/2023).

“Artinya, pilihan terhadap partai politik di survei ini relatif akan sama dengan pilihan mereka saat pemungutan suara Pemilu, 14 Februari 2024,” sambung dia.

Berdasarkan jajak pendapat itu, PAN memiliki 50 persen pemilih tetap, 20 persen pemilih tidak tetap, dan 30 persen pemilih yang menjawab tidak tahu.

PDIP punya 45,7 persen pemilih tetap, 26,4 persen pemilih tidak tetap, dan 27,9 persen pemilih yang belum menentukan sikap. Kemudian, PPP tercatat memiliki 35,7 persen pemilih tetap, 32,1 persen pemilih tidak tetap, serta 32,2 persen pemilih yang menjawab tidak tahu.

Sementara untuk survei elektabilitas, ada dua Parpol parlemen yang memiliki elektabilitas di bawah parliamentary threshold 4 persen, yakni PAN dan PPP.

Tingkat keterpilihan PPP berada di angka 2,3 persen, sedangkan PAN memiliki elektabilitas 1,6 persen. Adapun Parpol yang memiliki elektabilitas tertinggi tetap dipegang oleh PDIP dengan 22,9 persen, disusul Gerindra 14,3 persen, dan Golkar 9 persen.

Di papan tengah terdapat Demokrat dengan elektabilitas 8,7 persen, diikuti NasDem 7,3 persen, PKB 6,1 persen, dan PKS dengan 4,8 persen.

Selain tujuh partai di atas, ada satu Parpol nonparlemen yang elektabilitasnya melampaui ambang batas parlemen 4 persen, yakni Partai Perindo dengan tingkat keterpilihan 4,1 persen.

Disamping Perindo, elektabilitas Parpol non-parlemen lainnya belum menembus ambang batas parlemen, antara lain Hanura, PBB, dan PSI yang tingkat keterpilihannya berada di angka 0,5 persen.

Kendati demikian, masih ada 16,8 persen responden yang menjawab tidak tahu/rahasia saat ditanya soal Parpol pilihannya. (kompas.com)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved