Pilpres 2024
Wacana KIB dan KIR Menyatu Akan Jadi Kekuatan Tangguh Hadapi Capres dari PDIP
Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai, KIB dan KIR akan menjadi kekuatan luar biasa jika dilebur.
TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Pertemuan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memunculkan spekulasi akan leburnya dua kekuatan koalisi yang mereka motori.
Golkar memotori KIB ( Koalisi Indonesia Bersatu) yang terdiri Golkar, PAN dan PPP. Sementara PKB memotori koalisi KIR ( Kebangkitan Indonesia Raya) bersama Gerindra.
Baca juga: Airlangga Hartarto dan Muhaimin Saling Memakaikan Sarung Kuning dan Hijau
Jika KIB dan KIR lebur menjadi satu, akan muncul kekuatan yang besar guna melawan PDIP.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai, KIB dan KIR akan menjadi kekuatan luar biasa jika dilebur.
"Kalau kita bicara seandainya KIB dan KIR dilebur artinya ada Golkar, PAN dan PPP ditambah Gerindra dengan PKB ya itu luar biasa kekuatannya, secara kekuatan partai politik," kata Ujang, Minggu (12/2/2023).
Selain itu, yang terpenting menurut Ujang, kekuatan KIB dan KIR juga telah memenuhi bahkan melebihi syarat ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen. Hal itu menunjukkan kekuatan yang 'superior' untuk menghadapi Pilpres 2024.
"Saya melihat kalau secara kekuatan jumlah dukungan untuk menjadi perahu tiket pencapresan kuat," ujarnya.
Terkait sosok yang akan diusung sebagai Capres, Ujang melihat banyak sosok yang memiliki elektabilitas cukup untuk diusung. Misalnya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
"Intinya saya melihat yang punya potensi menang saja yang punya elektabilitas tinggi yang diusung KIB dan KIR itu," tandasnya.
Sebelumnya, Ketum Golkar Airlangga Hartarto mengungkapkan peluang KIB dan KIR melebur menjadi sebuah koalisi baru. Menurutnya, kedua koalisi tersebut akan semakin kuat apabila bergabung melebur menjadi satu.
"Dua-duanya mengajak, jadi kalau dua-dua bergabung lebih kuat lebih baik, dalam politik tidak ada yang tidak bisa dibicarakan," kata Airlangga saat bertemu Ketum PKB Muhaimin Iskandar di Kawasan Istora Senayan, Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Sementara itu, Cak Imin menyampaikan pihaknya juga sepakat untuk saling mengajak berkoalisi satu sama lainnya. Sebab, kata dia, semakin banyak barisan koalisi, maka semakin efektif pula proses Pemilu di 2024.
"Oh sangat bagus semakin banyak barisan koalisi semakin efektif proses Pemilu, proses Pemilu semakin baik. Kan yang paling penting adalah menyamakan visi, target dan tujuan, itu yang paling penting," ungkapnya.
Cak Imin mengharapkan seluruh partai politik untuk menyampaikan visi dan tujuan untuk mencapai target dalam Pemilu 2024 mendatang. "Jadi kita berharap partai-partai mari kita samakan visi, tujuan dan target, sehingga kita betul-betul siap tidak mendadak dalam mengambil langkah-langkah strategis," tukasnya.
Waketum Gerindra Budisatrio Djiwandono pun menyambut baik soal peluang KIB bersama KIR dilebur. Budi mengatakan, kedua koalisi tersebut akan menjadi sebuah kekuatan besar apabila dilebur. "Kami percaya ini akan menjadi sebuah kekuatan besar yang mampu menjawab berbagai tantangan bangsa di masa yang akan datang," kata Budi, Sabtu (11/2/2023).
Ia menyebut jika pihaknya terbuka melakukan komunikasi dengan siapapun sesuai pesan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. "Sesuai pesan Pak Prabowo Subianto, kami terbuka untuk menjalin komunikasi dengan semua partai politik demi persatuan dan kemajuan bangsa," ujarnya.
Budi menuturkan jika PKB sudah berkoordinasi dengan Gerindra sebelum bertemu Golkar. "Kami melihat ini adalah bagian dari ikhtiar sahabat-sahabat PKB untuk membuka komunikasi dan mengajak Golkar untuk berjuang bersama Gerindra dan PKB," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Gerindra menyambut baik peluang Golkar dan KIB untuk bergabung memperkuat KIR. "Kami akan sangat senang bila ini bisa terjadi karena Ini sesuai dengan semangat persatuan yang selalu diteladani oleh Pak Prabowo Subianto," ucapnya.
Lawan tangguh
Peneliti Bidang Politik BRIN, Wasisto Rahardjo Jati juga menanggapi peluang kemungkinan KIB dengan KIR bergabung. “Saya pikir jika KIB dan KIR bergabung tentu akan menjadi koalisi super,” kata Wasisto.
Menurutnya, kekuatan politik KIB dan KIR apabila dilebur akan menjadi lawan yang tangguh bagi PDIP, yang hingga kini masih belum menentukan untuk berkoalisi dengan partai politik manapun.
Wasis meyakini KIR dan KIB memiliki peluang yang besar jika melebur dalam Pemilu 2024. Meski demikian, dia mengatakan, kedua poros koalisi ini perlu Capres yang memiliki popularitas bagus. Dengan demikian, Parpol yang tergabung dalam dua poros tersebut akan menjadi solid.
“Peluang (bergabung) tersebut sebenarnya besar. Jika didukung pula calon dengan popularitas yang besar,” kata Wasis.
Soal Capres dan Cawapres yang bakal diusung KIB dan KIR, menurut Wasis, banyak tokoh-tokoh besar di kedua koalisi tersebut. Misalnya saja, Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, juga Ketum PAN Zulkifli Hasan. Belum lagi ada Sandiaga Uno, Erick Thohir yang sangat mungkin bisa masuk ke dalam koalisi tersebut.
“Saya pikir ada banyak nama besar di koalisi tersebut, yang sepertinya tidak tersentral ke satu tokoh tertentu,” pungkas dia. (tribun network)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.