Warga Bisa Pantau Kondisi Keluarga di Turki Pascagempa Via NTB Care

NTB Care dapat diakses melalui berbagai jejaring media sosial seperti Facebook, Instagram maupun aplikasi Android/IOS dan WhatsApp di 0811391300

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Wahyu Widiyantoro
(Photo by AFP)
Seorang anggota tim penyelamat berjalan dengan peralatannya menuju bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di kota Aleppo yang dikuasai pemerintah Suriah pada 6 Februari 2023. - Gempa berkekuatan 7,8 melanda Turki dan Suriah pada 6 Februari, menewaskan ratusan orang saat mereka tidur, meratakan bangunan, dan mengirimkan getaran yang terasa hingga pulau Siprus dan Mesir. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Provinsi NTB membuka layanan aduan gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 di Turki.

Layanan aduan yang bisa diakses di NTB Care tersebut berguna untuk melaporkan keluarga masyarakat NTB yang tinggal di Turki.

"Ya, bisa segera lapor dan koordinasi ke NTB Care," ungkap Sekretaris Daerah Provinsi NTB, H Lalu Gita Ariadi, Selasa (7/2/2023) melalui WhatsApp.

NTB Care dapat diakses melalui berbagai jejaring media sosial seperti Facebook, Instagram maupun aplikasi Android/IOS dan WhatsApp di 0811391300.

Sekda NTB menuturkan pihaknya kini masih terus berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada di Turki.

Baca juga: Penampakan Dampak Gempa Turki: Banyak Korban Terjebak Bangunan Porak Poranda

Guna mengetahui kondisi terkini di Turki, terlebih masyarakat NTB yang sedang berada di Turki.

Tetapi disela komunikasi tersebut, dikatakan Sekda masih terdapat kendala.

Akibat beberapa fasilitas komunikasi yang rusak karena gempa.

Sejauh ini Sekda NTB masih belum memeriksakan jumlah laporan di NTB Care.

Sedangkan sudah ada satu laporan yang masuk ke Gita secara langsung.

Dalam laporan itu, seorang masyarakat asal NTB mengaku keluarganya yang sedang menuntut ilmu di Turki selamat.

Nama pelajar yang sedang menempuh ilmu di Turki adalah Lalu Tegar Rapu Gimantaka.

Dalam laporan tersebut Tegar bersama dengan 6 teman lainnya yang berkebangsaan Indonesia di Turki.

Seorang diantara 6 pelajar WNI tersebut dilaporkan meninggal dunia oleh korban, akibat reruntuhan bangunan akibat gempa bumi.

Tetapi bukan orang Lombok, Nusa Tenggara Barat.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved