Sambut Satu Abad NU, Bupati KSB Tekankan Pentingnya Peran Ponpes dan Majelis Taklim

Laporan Wartawan TribunLombok, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa Barat menggelar istigasah dan doa bersama menyambut satu abad Nahdlatul Ulama (NU).

Kegiatan yang dihadiri Bupati KSB yang juga Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) KSB HW Musyafirin bersama jajaran SKPD itu dihelat di Ponpes Ibnu Hafidz pada Minggu (5/2/2023).

kegiatan tersebut dilaksanakan dari shalat magrib berjamaah dan dilanjutkan dengan Istighosah dan doa bersama.

Bupati Sumbawa Barat Musyafirin dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema yang diambil dalam perayaan satu abad NU adalah Merawat Jagad Membangun Peradaban.

Tema tersebut dinilainya menjadi tema yang sangat relevan dalam kondisi negara sekarang ini.

Baca juga: Lirik Lagu Tema 1 Abad NU Merawat Jagat Membangun Peradaban Ciptaan Gus Mus

Membangun Peradaban, menurut Musyafirin adalah membangan segala hal yang kedepannya harus bisa menjadi baik, ke depan semakin sejahtera.

"Kita semua punya tugas merawat seluruh makhluk. Makhluk apa pun itu. Sebab Allah telah menyerukan kepada kita bahwa jika penduduk suatu negeri taat kepadanya maka akan diturunkan berkah dari langit dan bumi. Itulah sebabnya kenapa setiap minggu kita harus laksanakan dan kita perbanyak istigasah," katanya.

"Kita terkadang dapat menyaksikan terjadi sesuatu yang diluar kendali kita, dan kita sebagai makhluk ini hanya melakukan proses secara baik. Melakukan proses yang baik belum tentu juga menghasilkan yang baik apalagi kita salah dalam melakukan proses pasti hasilnya akan tidak baik," imbuhnya.

Oleh karenanya, ia mengajak masyarakat untuk terus bisa melakukan hal-hal positif yang bisa berdampak baik bagi diri maupun orang lain.

“Saya mengajak kepada semua masyarakat untuk bisa melaksanakan tasinan di desanya masing-masing. Pelaksanaan malam Yasinan itu tidak harus dilaksanakan di Central Bupati, di desa masing – masing pun saya anjurkan untuk dapat dilaksanakan," ucapnya.

"Dilaksanakan secara rutin, misalnya setiap malam kamis, atau malam jumat atau malam apa pun itu yang penting harus rutin, karena ibadah itu harus dilaksanakan secara rutin," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, politis PDIP itu tak lupa memohon doa restu kepada para jamaah untuk kelancaran penyelesaian pembangunan Pondok Pesantren Ibnu Hafidz Nahdlatul Ulama.

Ia beharap, Pondok Pesantren Ibnu Hafidz Nahdlatul Ulama yang berlokasi di Kecamatan Maluk bisa menjadi mercusuar membangun peradaban.

Di tempat yang sama, Sekretaris PCNU Sumbawa Barat Abdul Azis Fathahullah menyampaikan bahwa, kegiatan yang dilaksanakan pada malam hari itu ada dua hajatan besar yaitu yang pertama menyambut satu Abad Nahdlatul Ulama.

Jika dihitung dari kalender masehi maka NU berumur 97 tahun. Sementara jika dihitung dari kalender Hijriah yang jatuh pada tanggal 7 februari tepatnya 16 rajab 1444, maka NU genap berumur 100 tahun.

Dan hajatan yang kedua yaitu syukuran atas selesainya pembangunan Pondok Pesanteren Ibnu Hafidz Nahdlatul Ulama.

Dalam penjelasannya menyebutkan bahwa komplek Pondok Pesanteren tersebut oleh pengurus PCNU KSB sepakat memberi nama Kompolek Al Musyafirin.

Nama tersebut memiliki harapan bahwa pondok pesanteren tersebut ke depannya akan terus bergerak.

Beberapa nama lainnya yang melekat pada bangunan yang ada di komplek tersebut yaitu Aula Hasyim Ashari, masjid yang berdiri di sisi barat di atas bukit diberi nama masjid Al Mansyuriah sesuai dengan nama orang yang mewakafkan tanah untuk pondok tersebut.

Kemudian bukit indah yang berada dekat dengan pondok tersebut diberi nama Bukit Bangkit, dan jalan lintas menuju ke lokasi pondok diberi nama Jalan Aswaja.

(*)