Ibadah Haji 2023

Kemenag NTB Ungkap Alasan di Balik Usulan Kenaikan Biaya Haji 2023

Saat ini, pemerintah masih terus melakukan negosiasi, untuk harga paket layanan haji

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
Twitter @ReasahAlharmain
Jemaah menjalani ibadah Salat Jumat di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (20/5/2022). 

"Asumsi yang dipakai Gus Men dengan tim Kemenag RI, kan masih pakai asumsi masih dengan dolar yang pesimis lah. Dolar pesimis maksudnya (kurs) dollarnya tinggi itu di Rp15.300, ya."

"Sementara tahun lalu dollar Rp14.425 gitu. Jadi berbeda ya, karena biaya haji itu dollar, gitu kan, saya kira di situ," papar Zamroni.

Kondisi itu berdampak pada turunnya paket layanan haji di Arab Saudi terkoreksi dengan naiknya biaya lainnya.

Terlebih, layanan haji tidak mencakup biaya-biaya seperti transportasi hingga akomodasi.

"Nah jadi meskipun layanan masyair atau layanan paket haji itu turun tapi turunnya itu masih terkoreksi dengan harga yang lain, misalnya kenaikan-kenaikan berapa riyal untuk rencana penginapan, untuk akomodasi, untuk makan, itu tidak masuk paket layanan haji."

Baca juga: Ibadah Haji 2023: Usulan Biaya Rp 69 Juta, Jumlah Kuota 221 Ribu Orang

"Hotel di Madinah, di Mekkah, makan, itu tidak termasuk dalam layanan haji dimaksud. Jadi layanan haji itu spesifik, gitu ya konteksnya," jelas Zamroni.

Kemenag NTB perlu meluruskan polemik yang kini muncul, lantaran banyak terjadi informasi yang simpang siur di tengah-tengah masyarakat saat ini yang perlu menjadi perhatiannya.

"Para calon jemaah haji NTB, sebaiknya tenang dan jangan terlalu reaktif atas informasi yang sesat soal ongkos haji 2023. Ini karena naiknya Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2023, masih dalam pembahasan di Panja DPR RI," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved