Berita Viral
Jemaah Umrah Asal Indonesia Diduga Melakukan Pelecehan di Mekah, Keluarga: Dia Difitnah
Seorang jemaah umrah asal Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Indonesia diduga melakukan pelecehan seksual di Makkah atau dalam pelafalan umum, Mekah
TRIBUNLOMBOK.COM - Seorang jemaah umrah asal Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Indonesia diduga melakukan pelecehan seksual di Makkah atau dalam pelafalan umum, Mekah.
Jemaah yang diduga mencemari Tanah Suci itu merupakan seorang pria bernama Muhammad Said, peserta umrah PT Madinah Bulaeng Maros November 2022 lalu.
Said diduga melakukan pelecehan seksual dengan meremas dada seorang wanita asal Lebanon saat sedang melakukan tawaf di depan Ka'bah.
Akibat perbuatannya itu, saat ini Muhammad Said ditahan otoritas setempat dan divonis selama 2 tahun.
Baca juga: Komentator Inews TV, Fadly Sungkara Dinilai Berat Sebelah: Kevin Sanjaya Terlalu Disorot
Menurut keterangan pemilik Travel, Muhammad Rusdi dalam keterangan polisi mengatakan, Said juga didenda sebanyak 50 ribu real atau sekitar Rp200 juta.
Membantah informasi yang beredar, pihak keluarga Said, atas nama Nirwan Tirsa dalam unggahannya di Instagram membantah tuduhkan itu.
"Tolong untuk para media, kami tahu kalian punya sumber tapi headline dan opini kalian jangan menggiring orang-orang untuk menyudutkan, menyumpahi dan dan mendoakan yang tidak baik, berita yang kalian bawa itu salah," katanya dalam unggahannya, Sabtu (21/1/2023) dikutip TribunPangkep.com.
Nirwan menjelaskan, anggota keluargannya itu tiba-tiba dibawa ke kantor polisi saat melakukan tawar dan hendak mencium Hajar Aswad.
Baca juga: VIRAL! Video Vulgar Empat Remaja Perempuan Saling Review Tubuh di Depan Kamera, Anak TikTok?
"Di tanggal 10 November 2022, pukul 01.00 waktu setempat, Said, ibu dan kakaknya tawaf dan berniat mencium Hajar Aswad. Karena banyaknya jamaah, Said meminta menyuruh ibunya menunggu di luar area Ka'bah jangan sampai terhimpit," lanjutnya.
Namun saat Said menyentuh sudut Ka'bah, ada seseorang yang menarik baju ihram yang dikenakannya sampai hampir terlepas.
Lantas saat keluar dari kumpulan jemaah di pinggir Ka'bah, sudah ada dua polisi yang datang menyeret Said kemudian membawanya ke kantor polisi.
"Saat dimintai keterangan, Said tidak menjawab karena tidak paham bahasa Arab," kata Nirwana.
Bahkan saat insiden itu terjadi, Said diketahui sempat menghubungi anggota keluarganya yang berada di area Ka'bah, namun tidak berhasil karena kontak yang dihubunginya tak aktif.
"Beberapa jam kemudian kami di Indonesia mendapat kabar kalau Said ditangkap atas pelecehan seksual dan ketua travelnya bilang butuh lima hari baru bisa pulang. Kami keluarganya sempat tidak terima, tapi karena kami toleran, berpikir mungkin hukum di sana kalau ada salah paham diselesaikannya juga agak lama," terangnya.
Lima hari kemudian, Said tak kunjung dilepaskan. Sementara rombongannya sudah pulang ke Indonesia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/masjidil-haram-hari-terakhir-ramadhan-1443-H.jpg)