Profil Paus Benediktus XVI: Profesor yang Piawai Bermain Piano
Paus Benediktus meninggal dunia setelah hampir satu dekade dia mengundurkan diri dari takhta suci karena alasan kesehatan.
Ketika berumur 14 tahun, Paus Benediktus XVI sempat bergabung dengan pasukan remaja Hitler, sebagaimana kewajiban bagi semua anak muda Jerman pada waktu itu.

Dia pernah menuturkan, kebrutalan dan kekejaman Nazi telah mendorong dirinya masuk seminari kemudian ditahbiskan menjadi imam.
Ketika Perang Dunia Kedua meletus, masa belajarnya di seminari Traunstein terganggu karena dia harus mengikuti wajib militer.
Ratzinger desersi dari ketentaraan Jerman menjelang berakhirnya PD II dan sempat ditahan sebagai tawanan perang oleh pasukan sekutu pada tahun 1945.
Ratzinger mengajar di Universitas Bonn sejak tahun 1959 dan pada tahun 1966 mulai mengajar teologi dogmatik di Universitas Tuebingen.
Pada tahun 1977 dia diangkat Paus Paulus VI menjadi Kardinal dan Uskup Agung Muenchen, Jerman.
Dia mendukung penegakan hak asasi manusia, perlindungan lingkungan alam dan perlawanan terhadap kemiskinan dan ketidakadilan.
Tema utama kepausannya adalah pembelaan terhadap nilai-nilai dasar Kristiani dalam menghadapi apa yang dipandangnya sebagai kemerosotan moral di sebagian besar kawasan Eropa.
Oleh mereka yang mengenalnya, Paus Benediktus digambarkan sebagai orang yang lemah lembut dan bermoral kuat.
Bahkan ada seorang kardinal yang melukiskannya sebagai seorang pemalu tetapi keras kepala. (*)
Biodata
Nama: Paus Emeritus Benediktus XVI
Bahasa Latin: Papam Emeritum Benedictus PP. XVI
Nama asli: Joseph Alois Ratzinger
Lahir: Marktl, Jerman 16 April 1927
Kebangsaan: Jerman
Saudara kandung: Georg Ratzinger, Maria Ratzinger
Orang tua: Maria Ratzinger, Joseph Ratzinger, Sr.
Paus ke-265 Gereja Katolik Roma sejak 19 April 2005 hingga mengundurkan diri pada 28 Februari 2013.