Nahdlatul Wathan

Syair Wasiat Renungan Masa Nahdlatul Wathan, Sentuhan Sastra sang Maulana Syekh

Pendiri Nahdlatul Wathan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menghasilkan karya syair Wasiat Renungan Masa yang berisi bait perjuangan jemaah NW.

Editor: Sirtupillaili
Dok.Istimewa
Kolase foto pendiri Nahdlatul Wathan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid 

Nahdlatul Wathan ciptaan ayahda
Kuamanatkan kepada anakda
dipelihara dan terus dibina
dan dikembangkan di Nusantara

Kalau nanda memang beryakin
tak sampai hati ninggalkan Zainuddin
Maulanal Hasan do’akan tamkin
dalam kitabnya Al-Mustarsyidin

Nahdlatul Wathan berjalan terus
Siang dan malam tidak terputus
Meskipun dahsyat gelombang arus
Dalam lindungan Ilahi Al-Quddus
Banyaklah orang tersesat jalan
Mengaku diri Nahdlatul Wathan
Padahal dia di luar barisan
Tidak menurut garis pimpinan

Bahwa PB adalah satu
Bukannya dua bukannya telu
Atas pimpinan PB yang satu
Dewan Mustasyar pemberi restu

Organisasi ada imamnya
Pengurus Besar PB namanya
Wajib ditaati instruksinya
Selama berjalan menyelamatkannya

Banyak orang tidak mengerti
Pada tugasnya berorganisasi
Dipermainkan orang sehari-hari
Akhirnya ia menjadi amphibi


(Al-Magfurulah Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid).

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved