Nahdlatul Wathan
Syair Wasiat Renungan Masa Nahdlatul Wathan, Sentuhan Sastra sang Maulana Syekh
Pendiri Nahdlatul Wathan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menghasilkan karya syair Wasiat Renungan Masa yang berisi bait perjuangan jemaah NW.
Nahdlatul Wathan ciptaan ayahda
Kuamanatkan kepada anakda
dipelihara dan terus dibina
dan dikembangkan di Nusantara
Kalau nanda memang beryakin
tak sampai hati ninggalkan Zainuddin
Maulanal Hasan do’akan tamkin
dalam kitabnya Al-Mustarsyidin
Nahdlatul Wathan berjalan terus
Siang dan malam tidak terputus
Meskipun dahsyat gelombang arus
Dalam lindungan Ilahi Al-Quddus
Banyaklah orang tersesat jalan
Mengaku diri Nahdlatul Wathan
Padahal dia di luar barisan
Tidak menurut garis pimpinan
Bahwa PB adalah satu
Bukannya dua bukannya telu
Atas pimpinan PB yang satu
Dewan Mustasyar pemberi restu
Organisasi ada imamnya
Pengurus Besar PB namanya
Wajib ditaati instruksinya
Selama berjalan menyelamatkannya
Banyak orang tidak mengerti
Pada tugasnya berorganisasi
Dipermainkan orang sehari-hari
Akhirnya ia menjadi amphibi
(Al-Magfurulah Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid).
(*)