Berita Nasional

Suporter Indonesia Bentangkan Spanduk "Mereka Bukan Meninggal, Tapi Dibunuh" di Gelora Bung Karno

Dalam laga Piala AFF 2022 di Stadion Gelora Bung Karno yang mempertemukan Timnas Indonesia dan Kamboja, suporter gelar aksi tribute.

Editor: Robbyan Abel Ramdhon
DOK ISTIMEWA/TWITTER
Suporter Indonesia Bentangkan Spanduk "Mereka Bukan Meninggal, Tapi Dibunuh" di Stadion Gelora Bung Karno - Suporter Indonesia Bentangkan Spanduk "Mereka Bukan Meninggal, Tapi Dibunuh" di Stadion Gelora Bung Karno 

TRIBUNLOMBOK.COM - Dalam laga Piala AFF 2022 di Stadion Gelora Bung Karno yang mempertemukan Timnas Indonesia dan Kamboja, suporter gelar aksi tribute.

Dalam pertandingan Grup A Piala AFF 2022 itu, suporter Indonesia diduga menunjukkan ekspresi kekecewaan mereka atas tragedi Kanjuruhan melalui sebuah spanduk.

Seperti diberitakan, Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur dalam laga Arema kontra Persebaya.

Dalam tragedi itu, terjadi kerusuhan yang menelan korban tewas hingga 135 orang dan 583 lainnya cedera.

Baca juga: Klasemen Piala AFF: Indonesia di Peringkat Ketiga Setelah Thailand dan Filipina

Seperti masih kecewa dengan insiden sepakbola sekaligus kemanusiaan itu, para suporter Indonesia lantas membentangkan spanduk bertuliskan "Mereka Bukan Meninggal, Tapi Dibunuh".

Pernyataan itu diduga mengarah pada kesalahan prosedur yang dilakukan polisi untuk mengkondusifkan massa di Kanjuruhan waktu itu.

Pada saat itu, polisi menggunakan gas air mata yang ditembakkan ke arah tribun, hingga memancing kepanikan dan membuat para penonton berdesakan.

Di saat yang bersamaan, kapasitas pintu stadion tak mampu menampung mobilitas massa yang hendak berlari keluar.

Baca juga: Kronologi Tragedi Kanjuruhan, Stadion Sesak Gas Air Mata, Penonton Berebut Keluar hingga Lemas

Akibatnya, massa mengalami sesak napas, terinjak-injak, cedera hingga ratusan orang meninggal dunia.

Buntut kejadian itu, sejumlah personel (9) polisi yang dianggap bertanggung jawab di Polda Jawa Timur (Jatim) dinonaktifkan dari tugasnya.

Penonaktifan personel Polda Jatim ini juga sebagai buntut indikasi pelanggaran kode etik yang dilakukan.

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved