PM Belanda Mark Rutte Minta Maaf atas Perbudakan Selama 250 Tahun di Masa Kolonial

Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte menyebut perbudakan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Editor: Dion DB Putra
@fpboard
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Mark Rutte menyebut perbudakan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan dia meminta maaf atas keterlibatan negaranya dalam perbudakan selama 250 tahun. 

Keturunan perbudakan Belanda pada 2023 akan merayakan 150 tahun pembebasan dari perbudakan dalam perayaan tahunan yang disebut "Keti Koti" (Memutus Rantai) dalam bahasa Suriname.

Namun, rencana tersebut menimbulkan kontroversi lantaran kelompok-kelompok dan beberapa negara yang bersangkutan mengkritiknya sebagai tindakan terburu-buru, dan merasa kurangnya konsultasi oleh pihak Belanda menunjukkan sikap yang masih kolonial. Ada juga yang menuntut ganti rugi.

PM Belanda Mark Rutte dalam pidatonya pada Senin (19/12/2022) mengemukakan, memilih momen yang tepat adalah masalah rumit.

"Tidak ada satu waktu yang tepat untuk semua orang, tidak satu kata yang tepat untuk semua orang, tidak satu tempat yang tepat untuk semua orang," ucap pria berusia 55 tahun itu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Belanda Resmi Minta Maaf atas Perbudakan 250 Tahun di Masa Kolonial

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved