Catatan Sepak Bola
Ajaran Bola Didier Decshamps
Didier Deschamps adalah tipe pelatih yang akan melakukan segala cara halal sesuai rule of the game demi mencetak kemenangan.
Catatan Jurnalis TribunLombok.com, Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM, DOHA - Juara bertahan Piala Dunia, Prancis tinggal sejengkal akan menyamai pencapaian Italia dan Brasil. Sukses mempertahankan trofi Piala Dunia.
Italia menorehkan rekor tersebut di Piala Dunia 1938 di Prancis, sedangkan Brasil mempertahankan gelar di Piala Dunia 1962 di Chile.
Baca juga: Membasuh Duka Argentina
Mampukah tim asuhan Didier Deschamps mewujudkan malam ini?
Bukan mustahil. Kapten tim berjulukan Si Biru (Les Bleus) di Piala Dunia 1998 tersebut, punya modal untuk merealisasikannya di Qatar, Minggu malam 18 Desember 2022.
Didier Deschamps adalah tipe pelatih yang akan melakukan segala cara halal sesuai rule of the game demi mencetak kemenangan.
Prinsip itu selalu dia junjung tinggi. Mantan bintang klub Juventus Italia tersebut bisa menerapkan strategi sangat menyerang. Pada kondisi tertentu dia bahkan bisa parkir bus.
Didier Deschamps sudah mempraktikkan jurus tersebut dalam pesta bola Qatar 2022.
Tuan dan puan pastilah telah melihat bagaimana dalam dua pertandingan teranyar, Kylian Mbappe dan kawan-kawan bermain seadanya tapi sukses besar.
Sang arsitek Les Bleus tak menyesal mengorbankan wajah elok Prancis yang atraktif menghibur, termasuk saat menekuk Maroko 2-0 di babak semifinal Rabu malam 14 Desember 2022.
Pada Rabu malam atau Kamis dini hari WITA (15/12/2022) di Stadion Al Bayt, Kota Al Khor, Prancis laksana berlayar dalam kepungan badai serangan Maroko.
Mereka tampil jauh dari ciri khasnya yang hebat, tetapi menarik hati pula bahwa pasukan Prancis tidak membuat kesalahan fatal.
Skuat Didier Deschamps memilih bermain efektif. Sabar menanti serangan bergelombang Maroko, melihat celah lalu menikam jantung lawan pada saat yang tepat.

Tak ada tim semewah Prancis di Piala Dunia 2022. Mereka memiliki pemain berkualitas terbaik di semua lini mulai dari kiper hingga ujung tombak.
Melawan Maroko, permainan sederhana dari skuad mewah bhineka tunggal ika tersebut cukup untuk mengantar Prancis kembali ke partai puncak dua kali berturut-turut.