Update Kasus Potongan Jari Manusia di NTT, Polisi Mulai Periksa DNA Jempol dalam Sayur Lodeh

Polisi mengirimkan potongan jari manusia dalam sayur lodeh di NTT ke Jakarta. Mereka hendak memeriksa DNA potongan jari manusia tersebut.

Editor: Irsan Yamananda
Sajian sedap/Instagram Memomedsos
Ilustrasi potongan jari manusia ditemukan di dalam sayur lodeh. Polisi mengirimkan potongan jari manusia dalam sayur lodeh di NTT ke Jakarta. Mereka hendak memeriksa DNA potongan jari manusia tersebut. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Pihak berwajib memberikan update terbaru seputar penemuan potongan jari manusia dalam sayur lodeh di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT),

Menurut mereka, potongan jari manusia dalam sayur lodeh itu telah dikirimkan ke Jakarta.

Pengiriman potongan jari manusia dalam sayur lodeh itu dilakukan oleh petugas dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Potongan jari itu dikirim ke Laboratorium DNA Pusdokkes Mabes Polri di Jakarta.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ahli forensik Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uli Kupang, NTT Eddi Hasibuan.

Menurutnya, hal itu dilakukan untuk pemeriksaan lanjutan.

"Potongan jari ini kita kirim untuk pemeriksaan lanjutan," kata Edi kepada sejumlah wartawan, Sabtu (17/12/2022) petang.

"Tadi pagi sudah dikirim oleh dokter Wily ke Laboratorium Pusdokkes dengan pesawat Batik," sambung Edi seperti dikutip dari Kompas.

Edi menambahkan, pihaknya belum bisa mengidentifikasi potongan jari tersebut.

Atas alasan itulah, potongan jari itu dikirim ke Jakarta untuk diperiksa DNAnya.

"Nantinya, dari Pusdokkes melakukan profile DNA, guna mematikan milik pria atau wanita," kata Edi.

Dia menyebut, potongan jari manusia orang dewasa itu sudah mengecil dan berwarna hitam dengan panjang 1,5 sentimeter.

Edi menduga, jari yang ditemukan itu merupakan potongan dari ibu jari dan telunjuk.

"Tentunya ini hanya dugaan saja bagian ibu jari atau jari telunjuk. Tapi lebih jelas nanti diungkap oleh Pusdokkes Polri," kata dia.

Baca juga: Warga NTT Temukan Potongan Jari Manusia di Sayur Lodeh, Polisi Periksa Pemilik Warung, Ini Hasilnya

Hasilnya, lanjut Edi, sekitar tiga minggu bahkan satu bulan, karena daging dan kuku masih melekat tapi sudah mengecil dan mengering.

Kronologi Penemuan

Menurut Petrus, semua bermula saat membeli sayur lodeh di warung makan AL milik YKD.

Warung itu, lanjut Petrus, berada di Dusun Baulenu, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.

Pembelian itu dilakukan pada hari Kamis (8/12/2022) siang.

Petrus mengatakan, sayur lodeh itu dibeli oleh dua temannya, Dion Klau dan Isto Foa.

Keduanya juga sempat menyantap sayur lodeh tersebut.

Setelah keduanya selesai makan, giliran Petrus yang makan sayur itu.

Dion dan Isto membeli sayur lodeh di warung untuk dibawa pulang.

Tiba di rumah, mereka menyantap makan siang dengan lauk lodeh tersebut.

Dion dan Isto yang duluan menyantap makan siang menyisakan sayur lodeh itu untuk Petrus.

Baca juga: Geger! Warga NTT Temukan Potongan Jari dalam Sayur Lodeh yang Dibeli dari Warung

Saat hendak memakannya, Petrus menemukan potongan jari manusia di dalam sayur itu.

Petrus memberitahukan pada Dion dan Isto, lalu mereka melaporkan ke polisi.

Mereka juga membawa barang bukti sisa sayur lodeh tahu dan potongan jari manusia yang ditemukan.

Usai menerima laporan, polisi lalu berkoordinasi dengan pihak kedokteran untuk memeriksa dan memastikan potongan jari dalam makanan itu.

"Hasilnya, memang itu potongan jari manusia," ungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com, Minggu(11/12/2022).

Menurut Ariasandy, penyidik Polres Belu telah memeriksa pemilik warung A berinisial YKD dan juga pemasok tahu ke warung itu.

Namun polisi belum menemukan informasi mengenai asal muasal potongan jari manusia tersebut.

Karena itu, pihak Polres Belu masih terus menyelidiki dengan memeriksa sejumlah saksi mata, termasuk pemasok bahan baku pembuat tahu.

"Polres Belu juga sudah periksa orang perorang yang bekerja di warung A serta tempat penjualan tahu tersebut, tetapi tidak ada yang mengalami luka pada jari," kata Ariasandy seperti dikutip dari Kompas.

(Kompas)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved