Heboh Hujan Es di Kota Mataram, Warga Kaget: Atap Rumah Kayak Dilempar Batu
Warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) dikagetkan dengan fenomena hujan es yang terjadi pada Sabtu (10/12/2022) siang ini.
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Wilayah Kota Mataram diguyur hujan lebat disertai angin kencang dan fenomena hujan es sebesar kerikil, Sabtu (10/12/2022).
Fenomena hujan es membuat warga kaget karena baru pertama kali melihat butiran es yang ikut jatuh bersaama hujan tersebut.
Bahkan saat hujan es terjadi, warga mendengar atap rumah sepeti dilempari batu kerikil.
Rizal (25) warga Ampenan, Kota Mataram mengatakan dirinya baru pertama kali melihat hujan es di Mataram.
"Banyak yang jatuh sebesar kerikil, saya kaget atap rumah kayak dilempar gitu, ini banyak di halaman rumah sisa butiran es nya," ujar Rizal.
Baca juga: Penjelasan BMKG Soal Fenomena Hujan Es di Kota Mataram, Penyebab & Hal yang Perlu Diwaspadai
Fenomena hujan es sendiri bukan pertama kali terjadi di Lombok atau Indonesia.
Di beberapa daerah di Indonesia fenomena hujan es pernah terjadi.
Berikut ini penjelasan resmi BMKG terkait fenomena hujan es di daerah tropis seperti Indonesia.
Terkait fenomena hujan es, Prakirawan BMKG STAMET ZAM Agastya Ardha Chandra Dewi menjelaskan, fenomena hujan es atau dalam meteorology dikenal dengan hail merupakan fenomena cuaca yang jarang terjadi khususnya di Indonesia.
"Namun fenomena ini umumnya wajar terjadi pada masa transisi atau masa peralihan musim atau ketika musim hujan," katanya, dalam keterangan tertulis BMKG.
Penyebab utama dari hujan es ini adalah awan Cumulounimbus atau dikenal juga dengan awan Cb.
Awan Cb yang dihasilkan dari pemanasan yang kuat di permukaan dan labilnya udara di wilayah tersebut, sehingga menghasilkan tinggi puncak yang signifikan yakni lebih dari 5 km dengan suhu puncak sangat dingin.
Kondisi ini berpotensi dapat menghasilkan hujan es, seperti yang terjadi hari ini di Kota Mataram.
Hujan es dapat dihasilkan awan Cb ketika awan tersebut mengalami proses updraft yang kuat dan mendorong partikel es tersebut jatuh ke permukaan.
"Umumnya diikuti oleh hujan lebat petir serta angin kencang sebagai hembusan kuat dari awan Cb tersebut," katanya.
Ketika terjadi fenomana tersebut masyarakat diharapkan segera berlindung di tempat yang aman dan sebaiknya tidak beraktivitas di luar ruangan.
Disebabkan potensi cuaca ekstrim juga dapat bersamaan terjadi yakni hujan lebat disertai petir serta angin kencang yang dihasilkan awan Cb.
"Serta himbauan kami, sebagian wilayah NTB sudah memasuki musim penghujan," imbuhnya.
Masyarakat dihimbau lebih waspada terkait peningkatan curah hujan yang akan terjadi sampai puncak musim hujan.
Puncak musim hujan prakirakan akan terjadi pada bulan Januari.
Pada saat musim penghujan, hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih akan berpeluang terus terjadi.
Masyarakat dihimbau lebih mewaspadai dampak yang di timbulkan seperti banjir, genangan air, longsor, pohon tumbang, puting beliung, angin kencang hingga hujan es.
Untuk itu masyarakat jangan lupa selalu update dan selalu pantau informasi cuaca BMKG NTB yang dapat di akses melalui akun: instagram, twitter, facebook @infocuacantb Website http://cuaca.ntb.bmkg.go.id
(*)