Catatan Sepak Bola
Sekeping Kisah dari Iran
Iran sudah terlempar dari gelanggang Qatar 2022. Sang penakluk adalah musuh politiknya selama puluhan tahun, Amerika Serikat.
Penulis: Dion DB Putra | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Catatan Jurnalis TribunLombok.com, Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM - Iran sudah terlempar dari gelanggang Qatar 2022. Sang penakluk adalah musuh politiknya selama puluhan tahun, Amerika Serikat.
Keceriaan Amerika Serikat pun sudah usai. Langkah The Yanks berakhir di babak 16 besar. Melawan Tim Oranye Belanda, Amerika Serikat menyerah 1-3.
Iran dianggap sebagai satu dari 15 negara tempat lahirnya kebudayaan manusia. Duel Iran vs Amerika Serikat, Selasa malam 29 November 2022, meninggalkan kisah yang menyentuh kemanusiaan.
Respek seorang pemain Amerika Serikat terhadap lawan yang dia taklukkan telah membuat banyak hati terenyuh. Mereka memuji dan bersyukur bahwa kasih sayang antar sesama indah nian.
Baca juga: Jadwal Piala Dunia Hari Ini: Perang Iran vs Amerika, Belanda dan Inggris Incar Tiket 16 Besar
NDTV menulis, tak lama setelah memulangkan Iran dari Piala Dunia Qatar 2022, sebuah klip di Twitter menunjukkan pemain sepak bola tim Amerika Serikat, Antonee Robinson memeluk lawannya dari Iran, Ramin Rezian.
Rezian menangis setelah kekalahan timnya. Robinson yang melihat kepiluan itu mendekat lalu memeluknya erat.
Pelukan emosional Robinson dan Rezian dirayakan banyak pengguna Twitter.
"Kemanusiaan terbaik yang ditampilkan, setelah AS mengalahkan Iran di Piala Dunia, para pemain berbagi momen emosional, menunjukkan bagaimana sportivitas dapat melampaui geopolitik," kata yang lain.
Baca juga: Macan Asia Kembali Ngamuk di Piala Dunia 2022, Timnas Iran Permalukan Gareth Bale Cs
Begitulah olahraga. Sportivitas mempesona selama berabad-abad karena dia menyembulkan kemanusiaan hakiki hingga detik ini.
Olahraga melintasi batasan suku, agama, ras dan golongan. Melampaui permusuhan politik atau percaturan ekonomi.
Kompetisi atau rivalitas hanya berlangsung selama periode waktu tertentu yang disepakati bersama sebagai rule of the game.
Tatkala duel usai di panggung arena, persaudaraan tetaplah nomor satu.
Lihatlah sikap dan aksi para pemain, pelatih, ofisial tim peserta Piala Dunia Qatar 2022. Saat bertanding menjadi yang terbaik mereka bertarung sehabis-habisnya.