Pekan Ini Hujan di Bima dan Dompu Bakal Hilang? Simak Penjelasan BMKG
Pekan ini, hujan diprediksi akan hilang atau tidak akan mengguyur wilayah Bima dan Dompu. Simak penjelasan BMKG Bima berikut ini.
Penulis: Atina | Editor: Sirtupillaili
Fenomena tersebut dikenal dengan istilah Mansoon Break, merupakan fenomena menguatnya Kembali angin timuran pada periode musim hujan.
Hal ini menyebabkan hilangnya hujan, di saat musim hujan.
Hal tersebut dimungkinkan kata Laksita, diakibatkan oleh angin timuran membawa massa udara dingin yang bersifat kering.
Fenomena Monsoon Break diprakirakan akan bertahan hingga sepekan ke depan.
Kendati fenomena Monsoon Break sedang terjadi di wilayah Bima dan Dompu, namun peluang hujan masih tetap ada, bersifat lokal dan sporadis.
Berdasarkan prakiraan curah hujan probabilistic dasarian I desember 2022, peluang curah hujan dengan intensitas >20 mm/dasarian terjadi di seluruh wilayah Bima dan Dompu dengan probalitas >80 persen.
Curah hujan dengan intensitas >50
mm/dasarian, juga diprakirakan terjadi dengan probalitas <20>
Seperti di Pajo, Huu, Dompu, Madapangga, Parado, Monta, langgudu, Lambu.
Sedangkan untuk curah hujan >100 mm/dasarian, tidak ada peluang di wilayah Bima dan Dompu.
Prakiraan curah hujan tersebut lanjut Laksita, menunjukkan awal bulan Desember tetap terdapat peluang hujan walaupun fenomena Monsoon Break terjadi di wilayah Indonesia.
Menghilangnya potensi curah hujan tinggi pada awal bulan Desember 2022, khususnya di wilayah Bima dan Dompu, jangan menjadikan lemahnya kewaspadaan masyarakat terhadap bencana hidrometeorologi.
Laksita menegaskan, potensi bencana hidrometeorologi tetap dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal.
Seperti hujan lebat, angin kencang, tanah longsor dan banjir.
Masyarakat juga diimbau, dapat memanfaatkan kondisi ini untuk membersihkan saluran air agar mengurangi dampak bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi.
"Masyarakat juga dihimbau, untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, dengan cara memantau informasi peringatan dini cuaca ekstrem dan peringatan dini dampak curah hujan tinggi di BMKG," pungkasnya.
(*)