Dituduh Gelapkan Uang Donasi Pakan Hewan, Animals Hope Shelter Lapor ke Polda NTB

Pendiri Animals Hope Shelter, Kristian Adi Wibowo melapor ke Polda NTB karena tidak terima dituduh menggelapkan dana donasi pakan hewan.

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Sirtupillaili
Dok.Istimewa
Nenek (kiri) yang ditugaskan untuk menjaga dan memberi makan sejumlah anjing di Kuburan Karang Jangkong, Kota Mataram oleh pendiri Animals Hope Shelter, Kristian Joshua Pale (kanan), Kamis (1/12/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kasus pencemaran nama baik akibat pemeliharaan hewan terlantar terjadi di Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Kali ini menimpa pendiri Animals Hope Shelter, Kristian Adi Wibowo.

Aktivis hewan yang sudah turun ke Lombok sejak tahun 2017 untuk memerhatikan hewan ini mengku mendapatkan pernyataan yang kurang sedap dari pemerhati hewan lainnya di Lombok Tengah, inisial BDM.

Awalnya Kristian yang kerap disapa Joshua mengatakan, dirinya dituduh oleh BDM menggelapkan sejumlah uang donasi untuk hewan anjing di Pura Karang Jangkong, Kota Mataram sejumlah Rp11 juta.

“Dia posting ke Facebook dan dan Instagram pada tanggal 29 November 2022 lalu. Isinya menyerang saya dengan kalimat yang kurang sedap dan tidak benar,” kata Joshua, di Polda NTB, Kamis (1/12/2022).

Baca juga: Polda NTB Jebloskan Ketua LSM Kasta ke Ruang Tahanan sebagai Tersangka Kasus UU ITE Konten Asusila

Di postingan facebook tersebut pun terlihat BDM memprovokasi Joshua telah melakukan donasi fiktif.

“Tulisan saja Rp11 juta. Tapi nyatanya hanya Rp500 Ribu,” kata postingan BDM.

Sementara itu, Joshua memberikan bukti transfer berupa Rp3 juta untuk membayar klinik, Rp1,5 juta pembelian daging ayam, dan Rp600 ribu untuk dogfoot kering.

Lalu Rp2 juta beras, dogfoot, air mineral, ayam rebus, dan Rp500 Ribu untuk pemberian ke kakek nenek secara bertahap sebanyak 2 kali.

“Kita akan berikan uang bantuan secara bertahap. Bukan Rp11 juta secara langsung, keselamatan sang nenek dan kakek bisa terancam bila kita berikan semuanya bersamaan,” terang Joshua.

Dikesempatan yang sama, hal ini dibenarkan oleh seorang nenek dan kakek yang ada di kuburan Karang Jangkong, Kamis (1/12/2022).

Kakek dan nenek tersebut mengaku mendapatkan bantuan berupa makanan, minuman anjing, beberapa karung beras, dan sejumlah uang.

Berbanding terbalik dengan BDM, sang nenek dan kakek mengaku hanya diberikan sejumlah beras aking atau beras kering, serta sejumlah uang.

“Cuman di kasih Rp750 ribu saja. Kalau untuk berasnya beras aking 200 kilogram, tanpa lauk untuk anjingnya,” pengakuan nenek.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved