Kunjungi RSUD NTB, Kak Seto Bagikan Kunci Awet Muda: Jangan Iri Jangan Benci

Dalam seminar tersebut, Kak Seto menyampaikan materi dengan penuh energik dan lincah, bahkan berlari di depan gedung seusai  mengisi seminar.

Laelatunni'am
Prof. Dr. Seto Mulyadi atau yang akrab dipanggil kak Seto seusai mengisi seminar kesehatan di RSUD Provinsi NTB, Kamis (24/11/2022) 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Psikolog ternama Indonesia Prof. Dr. Seto Mulyadi atau yang akrab dipanggil kak Seto mengisi seminar kesehatan dan pendidikan vegan di RSUD Provinsi NTB, Kamis (24/11/2022).

Dalam seminar tersebut, Kak Seto menyampaikan materi dengan penuh energik dan lincah, bahkan berlari di depan gedung seusai  mengisi seminar.

Di usia senja Kak Seto yang menginjak 71 tahun, dirinya masih sangat aktif menjalankan aktivitasnya.

Kepada TribunLombok, Kak Seto menyampaikan rahasia awet mudanya, selain menerapkan pola makan vegan.

"Selain olahraga, selain makan sehat, juga memiliki hati yang jernih, jangan ada dendam jangan ada benci, jangan ada iri, harus  ikhlas," ucap Kak Seto.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi Sebabkan Longsor hingga Pohon Tumbang di Pusuk Sembalun

Kak Seto menceritakan semua proses hidup jatuh bangun yang ia lalui penuh dengan keikhlasan.

Kak Seto bercerita dulunya ia adalah anak jalanan yang bersekolah sambil menjual koran.

Hidup Kak Seto dulunya juga sebagai gelandangan selama 7 bulan yang hidupnya di jalanan.

"Tidur di tempat sampah, disiram satpam semuanya sudah biasa," tutur Kak Seto dengan senyuman khasnya.

Menerjang masa sulit itu, Kak Seto menceritakan hanya bermodal rasa syukur yang menguatkannya di tengah sesak hidupnya waktu itu.

Baca juga: Audiensi dengan Kapolresta Mataram, AJI Mataram Minta Institusi Polri Hormati Kebebasan Pers

Kesulitan tidak berhenti di sana, Kak Seto juga menjadi pembantu rumah tangga selama 7 tahun sambil kuliah.

"Jadi saya ngepel ngurus anak dan sebagainya, jadi dinikmati," ceritanya.Dengan proses yang panjang itu Kak Seto berhasil menyelesaikan S1 pada usia 30 tahun, kemudian lulus S2 usia 37 tahun.

Lanjut Kak Seto, yang juga lulusan Kedokteran Umum saat usia 42 tahun.

Usia Kak Seto 71 tahun yang masih energik disebut diiringi dengan penuh rasa syukur.

"Emosi itu mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan kulit, kesehatan jantung, kesehatan paru-paru kesehatan otot dan sebagainya jangan iri, jangan dengki. Ikhlas bersyukur," tutup Kak Seto.

Baca juga: Universitas Terbuka Mataram Gelar Seminar Akademik Jelang Wisuda, Lulusan Dijamin Miliki Kemandirian

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved