Gempa Berpusat di Cianjur

298 dari 310 Korban Jiwa Gempa Cianjur Berhasil Diidentifikasi, Jumlah Pengungsi Jadi 73.525 Orang

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengumumkan korban jiwa akibat gempa Cianjur sejumlah 310 orang per Jumat (25/11/2022).

Editor: Irsan Yamananda
(TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Pengendara bermotor melihat rumah dua lantai yang bagian depannya ambruk di Kampung Kedung Hilir, Desa Sukamanah, Kecamanat Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengumumkan korban jiwa akibat gempa Cianjur sejumlah 310 orang per Jumat (25/11/2022). 

TRIBUNLOMBOK.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto memberikan update terkait korban gempa Cianjur, Jawa Barat.

Menurutnya, korban jiwa gempa Cianjur bertambah.

Tak hanya itu, orang yang terpaksa mengungsi akibat gempa Cianjur tersebut juga ikut bertambah.

Suharyanto mengatakan, korban jiwa akibat gempa Cianjur sejumlah 310 orang.

Data itu, lanjut Suharyanto, pihaknya dapatkan per Jumat (25/11/2022).

"Sehingga yang jumlah meninggal sampai saat ini menjadi 310 orang," ujarnya dalam konfernsi pers seperti dikutip dari Tribunnews.

Pihaknya masih terus melakukan identifikasi terhadap jasad para korban.

Pasalnya, korban jiwa yang teridentifikasi baru 298 orang.

Selain itu, mereka juga masih memiliki tugas untuk mencari 24 korban hilang.

Jumlah ini berkurang mengingat sebelumnya korban hilang sebanyak 39 orang.

Namun, 24 korban hilang ini sudah diketahui identitasnya.

"(Korban hilang) by name-by address sudah diketahui," kata Suharyanto.

Kemudian untuk korban luka-luka sebanyak 4.630 orang.

Sementara warga yang mengungsi juga mengalami penambahan menjadi 73.525 orang.

Baca juga: Mobil Terseret Longsor Akibat Gempa Cianjur, Jasad Guru TK Al Azhar Ditemukan Sedang Dekap Anaknya

Jasad Guru TK Al Azhar Ditemukan Sedang Dekap Anaknya

Rombongan guru dan karyawan TK Islam Al-Azhar 18 menjadi korban gempa Cianjur, Jawa Barat.

Mobil Avanza warna abu dengan nomor polisi B 2628 SKR itu ditemukan tim pencari hari ini di Tebing Palalangon, Kampung Cibeureum, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Mereka melihat ada logo sekolah Al Azhar di kaca belakang mobil para korban gempa CIanjur tersebut.

Hal tersebut juga dipastikan oleh salah satu keluarga korban, H Yayah Rodiah.

Korban Yayah merupakan satu dari delapan penumpang mobil rombongan guru TK tersebut.

Mobil itu diduga terbawa longsor ketika gempa Cianjur terjadi.

“Mobil ketemu oleh tim pencarian,” ujar adik kandung H Yayah Rodiah, Dadan Asikin saat dihubungi melalui telepon seperti dikutip dari TribunJabar.

Tim pencari awalnya tidak mengira jika mobil tersebut berisikan rombongan guru TK.

Mereka baru bisa memastikannya setelah mengecek nomor polisi.

Selain itu, ada juga logo Al Azhar dan ditemukan ID Card Al Azhar.

“Ketemunya sekitar antara pukul empat sampai pukul lima sore,” katanya.

Pencarian sempat dihentikan karena keterbasan lampu penerangan pada Kamis malam.

Keluarga para korban pun memaklumi hal tersebut.

“Tidak apa-apa, kami mengerti memang mau Magrib,” katanya.

Baca juga: Pengungsi Gempa Cianjur Keluhkan Sembelit karena Makan Mie Instan, Berharap Bantuan Sayur dan Buah

Dikarenakan kondisi mobil baru tergali seperempatnya, belum dipastikan apakah delapan penumpang itu masih di mobil atau sudab berpencar.

“Saya sih berharap masih di dalam mobil, jadi bisa ketemu jasad semuanya, termasuk kaka saya,” katanya.

Jasad Guru TK Ditemukan

Para korban akhirnya berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat (25/11/2022) sekitar pukul 08.00 WIB.

Korban yang berjumlah 4 orang itu tertimbun tanah longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar).

Keempat jasad korban yang tertimbun sejak gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang wilayah Cianjur, Senin (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB, itu kini telah dievakuasi oleh Tim search and rescue (SAR) gabungan.

Sebelum bencana melanda, keempatnya diketahui berangkat menggunakan mobil TK Islam Al-Azhar 18 Cianjur dari acara penanaman pohon bersama Bupati Cianjur di wilayah Sarongge, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jabar seperti dikutip dari Kompas.

Salah satu Guru TK Islam Al-Azhar 18 Cianjur yang menyaksikan proses evakuasi, Hadi Kusmayadi mengatakan, keempat jasad korban ditemukan dalam posisi berdekatan.

"Mereka itu rombongan menggunakan mobil yayasan kami (Al-Azhar). Isinya 2 orang laki-laki, satu anak kecil, sisanya 6 guru perempuan," kata Hadi, dikutip dari TribunJabar.id, Jumat (25/11/2022).

"Jenazah sudah terlempar, cuma semuanya menyatu dalam satu tempat," imbuhnya.

Dia menjelaskan, keempatnya diduga terlempar dari mobil lalu terseret longsoran tanah hingga ke areal sungai.

"Posisi (korban) sudah terlempar dari mobil. Posisinya berdekatan dengan sungai, ada pohon yang roboh, di situ titik mereka ditemukan," ujar Hadi.

Hadi mengungkapkan, salah satu jasad guru yang dievakuasi oleh Tim SAR ditemukan sedang mendekap anaknya.

"Yang pertama ditemukan adalah Bu Yayah dan anaknya, lagi mendekap. Kedua, Bu Tati, ketiga Pak Handika, bendahara TK Al Azhar, kemudian ibu kami, Kepala Sekolah TK Al Azhar 18 Cianjur," bebernya.

Sementara itu, karyawan TK Al-Azhar 18 Cianjur, Ayi Kusnadi, meminta doa dari masyarakat untuk semua korban gempa bumi Cianjur.

"Mohon doanya kepada masyarakat untuk mendoakan para jenazah," pungkasnya.

(Kompas/ TribunJabar/ Tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved