Pemilu 2024

Bawaslu NTB Gandeng Mahasiswa dan Akademisi untuk Awasi Pemilu 2024

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTB mengajak seluruh mahasiswa dan akademisi untuk berpartisipasi mengawasi jalannya Pemilu 2024 mendatang.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif oleh Bawaslu NTB menyasar lingkungan pendidikan, di Hotel Lombok Garden Mataram, Sabtu (19/11/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTB menggelar sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif yang digelar selama dua hari, 19-20 November 2022, di Hotel Lombok Garden Mataram.

Kegiatan sosialisasi menyasar pemilih di lingkungan pendidikan.

Mulai dari pemilih pemula di tingkatan SMA/SMK, mahasiswa, hingga akademisi perguruan tinggi.

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Bawaslu NTB Itratip, dua anggota Bawaslu NTB Hasan Basri dan Suhardi.

Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu NTB Itratip menuturkan, eksponen lingkungan pendidikan mempunyai peran vital dalam pengawasan setiap tahapan pemilu.

Baca juga: Bawaslu NTB Temukan Banyak Kasus Masyarakat Tak Tahu Dirinya Masuk Anggota Parpol

Lingkungan pendidikan merupakan inkubator utama mencetak sumber daya manusia.

Karenanya, fungsi tersebut dalam konteks pengawasan pemilu dimaksudkan untuk melahirkan manusia (pemilih) yang menjalankan amanat demokrasi secara benar.

Selain itu, lingkungan pendidikan khususnya SMA/SMK akan banyak melahirkan pemilih pemula pada 2024 mendatang.

Bawaslu NTB membutuhkan partisipasi pemilih pemula sebagai tongkat estafet pengawasan partisipatif di tengah-tengah masyarakat.

“Pemilih pemula diharapkan dapat mentransformasikan informasi yang didapat dari diskusi yang dilakukan dalam sosialisasi hari ini kepada keluarga, teman, dan lingkungan sekitar,” ucapnya.

Menurut Itratip, untuk mewujudkan pemilu yang berintegritas, kaum pelajar wajib mengetahui arti sebenarnya pemilu.

Serta siapa penyelenggara pemilu serta apa tugasnya dalam setiap tahapan pemilu.

Ke depan, lahirnya pemilu yang berintegritas dapat dimulai dari kalangan pelajar.

Dengan turut serta bersama bawaslu untuk menolak orang-orang yang menjalankan proses pemilu dengan cara inkonstitusional, seperti politik uang.

”Politik uang sudah dianggap sebagai kebiasaan, kelaziman. Orang-orang yang melakukan itu adalah orang-orang yang menghalalkan segalah cara untuk mendapatkan jabatan, ini mesti dilawan,” ujarnya

Itratio mengatakan, partisipasi pelajar sangat dibutuhkan dalam memberikan pemahaman tentang bagaimana masyarakat memastikan hak konstitusionalnya.

Serta bagaimana seharusnya kita memilih pemimpin yang baik untuk daerah tanpa politik uang, isu sara dan berita bohong.

”Kalangan pelajar dapat memberikan kontribusi melalui turut serta bersama Bawaslu mengawasi proses-proses pemilu demi mewujudkan pemilu yang berintegritas," tandasnya.

Lebih jauh Itratip menyampaikan, pemimpin bangsa tidak berhenti di satu generasi.

Generasi saat ini akan diganti generasi muda sekarang.

Maka harus ada kesiapan sejak dini terkait dengan pemimpin masa depan.

"Generasi baru harus dipersiapkan menjadi generasi yang lebih baik,” katanya.

Lebih jauh, pria kelahiran Lombok Utara itu menjelaskan pentingnya sinergitas dunia pendidikan terhadap pengawasan partisipatif pada Pemilu 2024, khususnya lingkungan pendidikan.

“Dunia pendidikan merupakan pilar utama yang menghasilkan generasi pemilih yang cerdas dan berintegritas,” paparnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved